Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjaja Es 20 Kali Perkosa Anaknya

Kompas.com - 10/07/2010, 13:39 WIB

KOMPAS.com -  Perlakuan yang tidak manusiawi dilakukan seorang ayah kepada putri kandungnya di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Muara Tembesi, Batanghari. Ia tega menghancurkan masa depan darah dagingnya dengan cara memperkosa, dan kini hamil empat bulan.

Kepada polisi, korban berinisial MI (14) itu mengaku telah diperkosa ayah kandungnya selama lebih dari satu setengah tahun.  Saya dicabuli ayah saya sejak awal tahun 2009 sampai bulan ini,” kata korban yang masih duduk di bangku kelas VIII SMP itu. Terakhir kali ia dipaksa melayani ayahnya yang berinisial ST (39) itu 6 Juli 2010.

Saking seringnya dipaksa melakukan hubungan layaknya suami istri, MI sudah tidak ingat berapa kali persisnya ia dipaksa. Namun menurutnya, setidaknya mereka telah melakukannya lebih dari 20 kali.  "Saya dipaksa terus. Kalau menolak, diancam akan dilaporkan ke polisi,” ujarnya kepada polisi.

Perlakuan yang menyimpang secara hukum dan agama itu mulai dilakukan ST saat MI masih duduk di bangku kelas VII SMP. Suatu malam, ST masuk ke dalam kamarnya, dan langsung memeluk anak sulungnya itu. Pakaian putrinya itu langsung dilucutinya.  Saya ingin memanggil ibu, tapi saya diancam ayah, minta saya supaya diam tak bersuara,” katanya.

Ia juga diancam agar tidak memberitahukan perlakuannya itu kepada orang lain, termasuk ibu dan adiknya. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penjual es keliling itu lalu melampiaskan nafsunya kepada anaknya berbadan kurus itu. Anaknya hanya bisa menangis melihat apa yang dilakukan ayahnya. Setelah itu, ayahnya langsung masuk lagi ke dalam kamarnya, tempatnya tidur bersama istrinya.

Kejadian itu membuat MI menjadi menutup diri dan kurang bergaul.  Akhir-akhir ini MI menjadi agak pendiam, dan lebih banyak di rumah setelah pulang sekolah,” kata tetangganya. Ia mengaku sudah sebulan ini menaruh rasa curiga melihat badan MI yang mulai kelihatan berubah.  Saya curiga dia itu hamil, tapi saya nggak nyangka ia dihamili ayahnya sendiri,” katanya.

Ia mengaku sempat mendiskusikan perubahan bentuk fisik MI itu dengan istrinya, dan ternyata istrinya juga sudah menaruh rasa curiga.  Sebelum dilaporkan ke polisi, saya dan istri saya sudah merasa yakin MI itu memang benar-benar hamil. Tapi kami tidak pernah bicarakan itu langsung dengan tetangga atau kepada ibunya MI, takut mereka tersinggung,” tuturnya.

Ibu MI yang berinisial PA juga ternyata menaruh rasa curiga juga melihat adanya perubahan fisik putrinya itu. Namun ketika ditanya ibunya, MI mengaku tidak terjadi apa-apa, sebab ia takut dengan ancaman ayahnya. Merasa perut anaknya semakin membesar, MI lalu diberikan alat tes kehamilan.  Ibu saya semakin curiga melihat keadaan saya, dan ibu langsung memberikan saya alat tes kehamilan,” kata MI. Hasilnnya, MI positif hamil. Ia juga akhirnya mengakui dan menceritakan apa yang telah dilakukan ayah bejatnya itu. Ibunya yang sehari-hari bekerja serabutan itu marah besar mendengar cerita itu.

"Bapak langsung cekcok dengan ibu setelah mendengar cerita saya,” ungkapnya. Ia dan ibunya lalu langsung berangkat ke Polsek Muara Tembesi untuk melaporkan perbuatan itu. Namun sebelum polisi sempat bertindak, ST telah lebih dahulu kabur meninggalkan rumahnya.

Tersangka yang merupakan ayah kandungnya sendiri telah kabur. Saat ini sedang dalam pengejaran,” kata Kapolres Batanghari melalui Kasat Reskrim, AKP Prasetyo, Jumat (9/7). Kasus itu kini telah dilimpahkan  Polsek ke Polres Batanghari. Tersangka dijerat dengan undang-undang perlindungan anak pasal 81 undang-undang nomor 23 tahun 2004.

Korban beserta keluarganya kini tertutup terhadap orang lain yang bertamu ke rumahnya. Menurut warga sekitar, keluarga korban merasa malu dengan kejadian itu, dan lebih banyak mengurung diri dalam rumah.  Seharian ini kayaknya mereka belum ada yang keluar,” kata tetangganya.

Warga di sekitar tempat tinggal korban mengenal keluarga itu sebagai keluarga yang sederhana, namun giat dan bekerja keras untuk mencari nafkah. Istri pelaku yang juga ibu korban sering membantu keuangan keluarganya dengan menerima orderan mencuci dan menyetrikan pakaian milik tetangganya. Beberapa warga menaruh curiga, pelaku melampiaskan nafsu bejatnya kepada anaknya saat istrinya sedang bekerja di rumah orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com