Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendra Arbie Mempromosikan Sumatera

Kompas.com - 04/06/2010, 16:58 WIB

”Tak mungkin lagi anak-cucu kita tahu bagaimana keindahan gedung Mega Eltra, vila milik Deli Spoor Maatschappij. Padahal, tidak ada masa depan kalau tak ada sejarah,” ujar pria penggemar fotografi ini.

Di tengah kesibukannya mengelola bisnis hotel milik keluarganya sejak tahun 1995, Hendra tetap mempunyai waktu untuk mengampanyekan pentingnya melestarikan bangunan-bangunan tua. Caranya, antara lain, dengan memajang foto-foto kondisi Medan pada masa lalu. Foto-foto seperti yang tercantum dalam buku karya sejarawan Belanda, Dirk Buiskool, Tours Through Historical Medan and Its Surroundings, terpasang di Garuda Plaza Hotel.

”Saya sengaja membeli foto-foto itu karena dari kepemilikan hak cipta foto-foto tersebutlah kebutuhan operasional BWS bisa dibiayai. Hal ini sekaligus merupakan informasi bagi para tamu yang datang agar mereka tahu keindahan Medan masa lalu,” kata Hendra yang mengeluarkan sekitar Rp 20 juta untuk membeli foto-foto itu pada 2001.

Publikasi kontinu Kecintaan terhadap sejarah Kota Medan pula yang membuat Hendra kemudian merencanakan berbagai kegiatan yang terinformasikan kepada khalayak lewat agenda kota. Dia berencana menerbitkan semacam tabloid yang memuat acara apa saja yang berlangsung di Medan selama sebulan itu.

”Rencananya, tabloid tersebut tidak kami jual. Tabloid itu kami terbitkan dan bisa didapatkan secara gratis untuk siapa saja yang memerlukan panduan tentang Kota Medan,” ujar Hendra, bungsu dari tujuh bersaudara ini.

Namun, keinginan dia membuat tabloid bulanan itu tak terwujud. Hendra malah membuat majalah yang tak sekadar berisi promosi tentang Medan, tetapi seluruh wilayah Pulau Sumatera. Sejak September 2004 dia menerbitkan majalah Inside Sumatera dengan modal Rp 40 juta.

Dalam perjalanannya, bisa dikatakan, Inside Sumatera menjadi satu-satunya publikasi tentang pariwisata di Sumatera yang kontinu. Berbagai artikel yang dimuat dalam majalah itu, antara lain, menunjukkan tempat-tempat yang menarik sebagai tujuan wisata dari Sabang sampai Lampung.

Semua informasi tertulis itu disertai foto yang relatif menarik. Misalnya, tentang Pulau Weh di Aceh. Keindahan alam di sini belum menarik banyak turis, meskipun lokasi ini pantas dijadikan tujuan wisata menyelam yang tak kalah indah dibandingkan Bunaken, Sulawesi Utara. Foto yang menyertai artikel ini, antara lain, adalah Pantai Iboih yang berpasir putih.

”Saya ingin banyak orang jadi tahu betapa Pulau Sumatera itu kaya akan eksotisme alam dan budaya,” kata Hendra tentang tujuannya mendanai Inside Sumatera yang terbit bulanan dengan tiras 5.000 eksemplar.

Sebagai pengelola hotel, Hendra relatif tak menemui kesulitan berarti mendistribusikan Inside Sumatera untuk hotel-hotel di beberapa kota besar di Sumatera, seperti Banda Aceh, Riau, Padang, Jambi, Palembang, Bandar Lampung, hingga Bangka dan Belitung.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com