Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenun Ikat di Tangan Dorce Lussi

Kompas.com - 04/06/2010, 16:27 WIB

Waktu itu, cerita Dorce, Bank Dagang Negara tidak hanya memberikan pinjaman modal usaha kepadanya sebesar Rp 10 juta, tetapi instansi itu juga membukakan pintu pemasaran yang lebih luas. ”Ibu-ibu dan para wanita yang tergabung dalam ikatan bank tersebut memesan 125 lembar tenun ikat Ina Ndao. Harganya ketika itu sekitar Rp 125.000 per lembar kain,” kata Dorce mengenang.

Selain itu, Dorce juga mendapat bantuan teknis dari Dinas Perindustrian NTT. Didampingi petugas dari Dinas Perindustrian NTT pula, dia membawa tenun ikat NTT ke sejumlah kota guna mengikuti pameran sekaligus memperluas pasar. Tak hanya di Indonesia, dia juga membawa tenun ikat sampai ke Singapura, Malaysia, India, dan Jepang.

Sambil memperluas pasar, produksi tetap menjadi perhatian utama Dorce. Tumbuh besar di antara para perajin tenun ikat dan melihat pasar yang sangat menjanjikan, ia ingin kualitas tenun ikat bisa ditingkatkan. Dengan demikian, kain ini tak sekadar dibeli orang untuk suvenir.

”Kain tenun ikat itu tak terbatas untuk sarung dan selendang saja. Tenun ikat juga bagus dijadikan pakaian lelaki ataupun perempuan. Tenun ikat yang diolah menjadi jas juga disukai konsumen,” kata Dorce tentang tenun ikat yang belakangan menjadi pakaian wajib bagi pegawai Provinsi NTT pada hari-hari tertentu.

Selain lewat pameran, tenun ikat Ina Ndao secara langsung hanya bisa dijumpai di Kupang. Bila Anda menemukannya di Bali atau Jakarta, itu berarti ada pedagang perantara yang membeli langsung ke Kupang. ”Kemampuan produksi kami masih terbatas. Pasar tenun ikat di Kupang saja belum bisa dipenuhi,” Dorce menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com