Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petir Menggelegar, 3 Tewas dan 4 Kritis

Kompas.com - 09/05/2010, 17:11 WIB

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Berada di ruang terbuka yang lapang ketika sedang hujan dan petir menggelegar, sebenarnya harus dihindari siapapun. Di Pamekasan, Madura, tiga orang tewas dan empat lainnya luka kritis akibat disambar petir saat memanen padi di tengah guyuran hujan.

Peristiwanya di ladang padi Dusun Lembung, Desa Galis, Kecamatan Galis, Pamekasan. Ketiga korban tewas yang masih ada hubungan keluarga itu mengalami luka bakar di bagian dada. Mereka adalah Mohammad Ali, 47, warga Desa Galis; Sumiati, 40, dan Salamah, 50, keduanya warga Desa Larangan Dalam, Kecamatan Larangan.

Dua korban terakhir bahkan sebagian tubuhnya hangus terbakar dan tewas seketika di lokasi kejadian. Sedangkan Mohammad Ali tewas dalam perjalanan saat akan dibawa ke rumah sakit.

Sementara keempat korban luka masing-masing Suhari, 38, Hasan, 39, Suhaimi, 42, dan Hasim, 60, keempatnya warga Desa Galis. Mereka yang semuanya mengalami luka serius di dada itu hingga kini, Minggu (9/5/2010) menjalani rawat inap di Rumah Sakit Pamekasan.

Berdasarkan keterangan di lokasi kejadian, pada Sabtu (8/5) pagi itu terdapat 17 orang sedang memanen padi di ladang milik Ari, 45, warga Desa Galis, yang masih saudara sepupu korban tewas, Mohammad Ali.

Sejak pagi desa itu sudah diguyur hujan, namun belasan orang itu tetap turun ke sawah untuk memanen padi. Posisi ketiga korban tewas saat itu tengah mengelilingi mesin pemisah gabah, sedangkan empat korban luka sedang mengumpulkan hasil panen.

Pada saat mereka asyik bekerja, sekitar pukul 10.00, beberapa kali petir menggelegar dan menyambar-nyambar bersahutan. Namun, mereka tak menghiraukan dan tetap melanjutkan pekerjaannya. Setelah itulah tiba-tiba petir kembali menggelegar menyambar tubuh mereka, hingga tubuh ketujuh korban terlempar.

Seorang saksi mata, Juhairiyah, yang luput dari musibah itu menuturkan, ketika petir menyambar, dirinya melihat ketujuh korban seketika terpelanting lalu tergeletak di tumpukan padi yang baru dipanen.

“Saya dan beberapa petani lainnya berlarian sambil berteriak histeris mendatangi para korban. Ternyata mereka sudah tergeletak dengan dada gosong dan darah keluar dari hidungnya,” ujar Juhairiyah lalu menangis sesenggukan.

Karuan saja, tewasnya ketiga korban mengundang perhatian warga. Ratusan warga dari desa maupun luar desa berbondong-bondong mendatangi lokasi. Me­reka ingin mengetahui secara jelas kejadian tersebut. Beberapa saat kemudian sejumlah petugas Polres Pamekasan datang dan mobil ambulans didatangkan ke lokasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com