Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP2TKI Akhirnya Boyong Ratusan TKW NTT ke Ciracas

Kompas.com - 18/03/2010, 21:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) akhirnya membawa sekitar 200 tenaga kerja wanita (TKW) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang minta dipulangkan ke kampung halamannya karena tak kunjung diberangkatkan ke Malaysia.

Mereka selama ini tinggal berbulan-bulan di penampungan perusahaan penyalur PT Mitra Makmur Jaya Abadi di kawasan Muara Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

Kasubdit Pengamanan BNP2TKI Kombes Yunarlim mengatakan, ratusan TKW ini akan ditempatkan di Balai Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan TKI (BP3TKI) di Ciracas, Jakarta Timur, sebelum dipulangkan ke NTT.

"BNP2TKI yang akan menampungnya di BP3TKI, dan nanti akan dipulangkan, apakah sekaligus atau bertahap, tergantung transportasinya," kata Yunarlim di lokasi penampungan, Kamis (18/3/2010).

Soal kepastian akan dipulangkan, pihaknya masih menunggu konfirmasi jadwal keberangkatan kapal laut menuju Nusa Tenggara Timur. Terkait sepak terjang perusahaan penyalur, BNP2TKI menangkap kejanggalan. Sebab, rekrutmen calon TKW ke Malaysia tetap dilakukan.

"Padahal, mereka tahu Malaysia belum bisa karena untuk sementara tidak terima TKW Indonesia. Tapi perusahaan ini tetap menampung. Ini risiko perusahaan," kata Yunarlim.

Mengenai sanksi kepada perusahaan penyalur ini, BNP2TKI masih menelusurinya. Namun, dari pendataan terdapat 16 orang anak di bawah usia untuk dipekerjakan.

"Dari pendataan tadi ada indikasi anak-anak di bawah umur. Ada yang baru 16 tahun. Ini masuk trafficking. Mereka bisa kena UU Trafficking, pidana, dan setelah itu baru berimbas ke izin usaha," kata dia.

PT MMJA tercatat sudah tiga kali mendapat perlawanan dari calon TKI-nya karena tidak memberikan kejelasan terhadap nasib mereka. Untuk menindaklanjuti segala indikasi yang ada, BNP2TKI, Polda Metro Jaya, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berkoordinasi guna penyelesaian kasus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com