Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Obama dengan Kehangatan

Kompas.com - 10/03/2010, 01:14 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Cendekiawan Muslim Sumbar, Shofwan, berharap pemerintah dapat memperlihatkan kehangatannya dalam menerima kunjungan Presiden AS Barack Obama dalam kerangka mempererat hubungan kedua negara.  "Istimewa bagi Obama yang masa kecilnya pernah beberapa tahun di Jakarta. Bahkan Obama merasa ada kedekatan hati dan perasaan dengan Indonesia, dimana ayah tiri dan saudara tirinya adalah orang Indonesia. Ini suatu keadaan dan mungkin juga kunjungan yang unik," katanya di Padang, Selasa (9/3/2010).
    
Rektor Universitas Muhammadiyah Sumbar itu mengatakan, pascabom Bali, bom Marriot dan lain-lain, inilah pertama kalinya pemimpin nomor satu Amerika berkunjung ke Indonesia. "Ini menunjukkan bahwa Indonesia aman bagi Amerika dan tentu juga bagi dunia. Ini prestasi dan prestise Indonesia yang tak dapat diabaikan," kata mantan Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sumbar itu.
    
Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dan nilai rupiah relatif bergerak positif meski agak lambat tetapi cukup signifikan pascakrisis global.
    
Shofwan berharap tokoh-tokoh Islam  secara proporsional dapat memahami kunjungan Barack Obama.  Menurut dia, pemerintahan Obama terus berupaya optimal mencari yang terbaik bagi pilihan solusinya, meski dalam politik luar negeri dan militer di Afganistan dan Irak serta keikutsertaan Amerika yg tinggi dalam mencari solusi konflik Israel-Palestina masih belum memuaskan.
    
"Jangan lupa Amerika adalah juga negeri bagi sekitar lima-tujuh juta umat Islam baik yang asli maupun imigran yang telah menjadi warga Amerika," katanya.
    
Jumlah itu, kata dia, secara relatif mendekati jumlah kaum Yahudi di Amerika.
    
Terkait hubungan bilateral Indonesia-Amerika, Shofwan berharap terealisasinya hubungan yang semakin kokoh seperti apa yang diutarakan Menlu AS Hillary R Clinton beberapa lalu ketika berkunjung ke Indonesia, yang disebutnya sebagai hubungan yang  komprehensif  partnership.
    
Hubungan yang menyeluruh secara sosial, politik, budaya, ekonomi, pendidikan dan seterusnya  yang semakin luas, menyeluruh dan bermakna dengan tetap  menempatkan kedua pihak setara dalam kualitas dan potensi  yang dimiliki kedua negara.
    
Di luar itu, kata dia, masyarakat dan rakyat Indonesia harus dapat memilah dan memilih bahwa persahabatan antara warga masyarakat, rakyat kedua bangsa dan negara atau "people to people" perlu terus ditingkatkan.  
    
Kunjungan warga masyarakat kedua negara hendaknya mesti ditingkatkan terus dalam membina hubungan yang harmonis antara kedua bangsa tanpa harus terikat oleh siapa yang berkuasa di kedua negara Indonesia dan Amerika. "Masyarakat Indonesia dan Amerika kebetulan sama-sama terdiri atas masyarakat majemuk atau pluralitas yang amat kaya secara sosial dan kultural  selalu  hidup damai dan  harmonis," kata Shofwan.
  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com