Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Duka Keluarga Korban "Pemakan Manusia"

Kompas.com - 09/03/2010, 22:16 WIB

Djuarmi yang sehari-hari berprofesi sebagai bidan itu datang bersama anak ketiganya, Andi Fahman, dari kampung halamannya di Slawi, Kabupaten Tegal, Jateng. Mereka tiba di Batam Minggu (7/3) pukul 17.00 WIB.

Sesampainya di Batam, mereka didampingi oleh beberapa kerabatnya datang ke Mapolsek Batam Kota untuk mendengarkan keterangan dari Kapolsek Batam Kota Ajun Komisaris Suka Irawanto. 

Hampir dua jam keluarga dan pihak kepolisian saling mencocokkan data korban. Identitas dan ciri-ciri korban sesuai dengan fakta yang berada di lapangan. "Kita sudah mencocokkan data-data. Foto yang dibawa oleh Juarmi sama dengan foto yang ada pada KTP korban," kata Suka.

Untuk pihak kepolisian Kota Batam mengajak Juarmi beserta keluarganya ke klinik visum di Poltabes Barelang. Di klinik tersebut dr Rr Novita menjelaskan satu persatu foto-foto korban secara detail. Untuk meyakinkan lagi, Juarmi diminta bersedia di ambil sampel darahnya untuk tes DNA. 

"Untuk memastikan jenazah korban, kita meminta kepada ibu kandung korban untuk dilakukan tes DNA, yakni diambil sampel darah dan rambutnya," ujar dr Novita. 

Syok

Saat melihat foto-foto anaknya yang diperlihatkan oleh dr Novita itu, Juarmi sempat syok. Matanya merah dan berkaca- kaca, sesekali nafasnya tersengal-sengal. Berulang kali ia menyeka air matanya yang menyela dari pelupuk matanya. 

Tidak ada kata-kata yang keluar selain zikir. Begitu juga dengan adik kandung Fahmi, Andi Fahman yang terus merangkul dan memegangi kedua pundak ibunya. Ia selalu membisikkan dan meminta kepada ibunya untuk berzikir dan bersabar. 

Dengan sabar Juarmi mendengarkan penjelasan dr Novita perihal foto jasad korban. Setelah melihat gingsul di gigi korban yang rusak di bagian atas sebelah kanan, Juarmi kembali menangis. Begitu juga Andi Fahman. (bur/tia)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com