Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Duka Keluarga Korban "Pemakan Manusia"

Kompas.com - 09/03/2010, 22:16 WIB

KOMPAS.com- "Ya Allah kenapa bisa begini. Kenapa harus berakhir seperti ini kakak saya."

Begitulah ungkapan isi hati Andi Isdian Fahman saat melihat jenazah Fahmi di Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB), Senin (8/3/2010) kemarin.

Suasana ruang jenazah yang sebelumnya hening langsung penuh isak tangis. Andi tak henti-hentinya menangis saat petugas menyingkap kain kafan yang menutup jasad Fahmi.
Sedangkan Djuarmi Indarti tidak sanggup melihat jenazah anaknya yang sudah tidak utuh lagi. Ia memilih menunggu diruang kantor administrasi kamar jenazah RSOB. 

Fahmi ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di sebuah kotak kayu di sekitar Perumahan Legenda Malaka. Polisi telah menangkap tersangka Harun sebagai tersangka. 

Andi mencoba melihat jenazah kakak kandungnya. Ia kembali menangis dan berkata, "Ya Allah, astaghfirullah, ya Allah, ya Allah."

Matanya memerah dan berkaca-kaca. Sesekali ia memenggang dada dan menghela napas. Berulang kali ia mengusap air matanya yang membasahi pipi. Tidak ada kata-kata yang keluar selain zikir dan mengucap nama Allah. 

"Saya ikhlas kepergian kakak saya. Ya Allah berikan kami kekuatan menghadapi masalah ini," ujarnya.

Jasad Fahmi akan dimakamkan di kampung halamanya di Tegal, Jawa Tengah. Diterbangkan Selasa (9/3) ini, dan dimakamkan hari ini juga.

Kepala urusan Kedokteran Kesehatan Kepolisian Kota Besar Barelang, dr Rr Novita Wahyu Handayani, mengatakan, sampel untuk melakukan tes DNA sudah diambil, baik itu dari jasad Fahmi maupun dari ibu kandungnya Djurami Indarti.  

"Meski semua ciri-ciri Fahmi sama seperti diakui oleh ibu kandungnya, tes DNA tetap dilakukan. Ini untuk memastikan kembali bahwa korban benar-benar keluarga dari Djurami Indarti,"katanya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com