Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Trans Sulawesi Macet dari Pukul 8

Kompas.com - 17/11/2009, 14:42 WIB

MAMUJU, KOMPAS.com - Jalan trans Sulawesi yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dan Sulawesi Tengah (Sulteng), macet total selama lima jam.
    
Dilaporkan Selasa, kemacetan tersebut sudah terjadi sejak pukul 08.00 hingga pukul 13.00 WITA mengakibatkan antrean panjang kendaraan bermotor, baik roda maupun truk pengangkut barang  mencapai tiga kilometer.
    
Kemacetan tersebut akibat banyaknya mobil pengantar Calon Jemaah Haji (CJH) yang diparkir di depan Bandara Tampa Padang, Kecamatan Kalukku, sekitar 30 kilometer dari Kota Mamuju. Petugas dari Kepolisian Resor (Polres) Mamuju dan juga Dinas Perhubungan (Dishub) Mamuju yang melakukan pengamanan di sekitar Bandara pun kesulitan mengatur arus lalu lintas.
    
Salah seorang pengemudi truk yang akan menuju Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Amiruddin, mengatakan, untuk bisa keluar dari kemacetan dan melanjutkan perjalanan, dirinya harus menunggu hingga para pengantar CJH pulang.  
    
"Petugas sudah mengimbau agar kami melewati jalur alternatif  tidak jauh dari Bandara. Akan tetapi, kondisi jalan tersebut pun macet total," ucapnya.
    
Bahkan, jalur alternatif yang digunakan pun mengalami kemacetan, karena selain dipenuhi oleh kendaraan para pengantar, kondisi jalan pun rusak.
    
"Kemacetan bertambah parah, karena kendaraan yang melaju dari arah berlawanan pun tidak bisa melewati jalan yang ukurannya sangat sempit," tuturnya.  
    
Warga yang ikut mengantar pun tumpah ruah ke tengah jalan, sehingga semakin menyulitkan kendaraan yang akan melintas. "Kondisi ini terjadi, karena Bandara belum memiliki fasilitas tempat parkir yang memadai. Ditambah lagi petugas lalu lintas yang sangat sedikit," ujarnya.
        
Petugas dari Dishub Mamuju, Muhammad Amrin, mengatakan, kemacetan ini tidak dapat dihindari akibat kerusakan salah satu truk di tengah jalan, sehingga menghalangi kendaraan yang akan lewat. "Kondisinya lalun lintas sulit untuk diatur, karena jumlah personel yang diturunkan untuk mengamankan jalan juga tidak mermadai," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com