Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Kehidupan Malam di Sydney

Kompas.com - 27/10/2009, 10:04 WIB

Satu hal yang membuat saya selalu bertanya-tanya, kenapa sih selalu saya yang mereka pepet dan ditawar-tawari untuk masuk ke tempat hiburan? Padahal, kami berjalan bertiga. Saya sudah berusaha menempatkan diri pada posisi paling luar, tetapi toh saya yang selalu mereka kejar-kejar.

“Soalnya penampilan Anda seperti bos sih,” begitu kata rekan wartawan dari Indonesia itu (postur tubuh saya memang XXL dengan mata sedikit sipit, tetapi kulit tak putih-putih amat). “Atau jangan-jangan mereka melihat tampang Anda yang memang mesum,” timpal rekan musisi dari Bandung yang tak perlu saya sebut namanya itu.

Wah gawat! Jangan-jangan memang benar tampang saya mesum. Soalnya, kejadian seperti ini tak hanya saya alami di Sydney. Di Jakarta pun saya sering mengalaminya.

Di Jakarta

Beberapa tahun lalu, misalnya, saya sering pergi berempat dengan rekan-rekan kantor ke Glodok. Dari kantor biasanya kami naik mobil dan parkir di Ratu Plaza. Dari sana kemudian kami naik bus transjakarta sampai selter Lindeteves dan dilanjutkan berjalan kaki sampai Glodok untuk mencari barang-barang elektronik, jam, atau VCD/DVD lagu dan film. Untuk diketahui, seorang di antara rekan itu adalah pencinta film-film bagus yang sering sudah muncul bajakannya di Glodok.

Nah, dalam perjalanan dari Lindeteves sampai toko langganan rekan saya yang letaknya di bagian belakang Harco Glodok itulah, kami sering ditawari film-film porno. Lagi-lagi, di antara kami biasanya saya yang paling dikejar-kejar!

Pengalaman serupa juga terjadi di sebuah SPBU di Jakarta, tempat saya biasa mengisi bahan bakar. Begitu saya berhenti dan turun dari mobil, biasanya si pedagang VCD/DVD yang mangkal di situ langsung menghampiri dan menyodorkan film-film porno.

Kenapa mesti yang porno? Bukankah yang dijual banyak yang action atau drama? Si pedagang itu pun menjawab enteng, “Siapa tahu bos suka yang begituan.”

Kesal enggak sih kalau digituin? Ha-ha-ha....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com