JAKARTA, KOMPAS.com — Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna menilai, teroris belum membangun jaringan di kalangan mahasiswa di Indonesia. Mahasiswa dinilai cukup siaga, waspada, dan lebih mengetahui terorisme sehingga lebih sadar dan tidak mudah terlibat dalam aksis teror.
"Enggak ada. Kaitannya Sony kenal sama Fajar, itu saja. Bukan soal (status) mahasiswanya. Dia (Sony) hanya seorang oknum mahasiswa," kata dia seusai jumpa pers di Mabes Polri Jakarta, Senin (12/10). Hal itu dikatakan ketika ditanya wartawan apakah dengan keterlibatan Sony Jayadi (24) yang berstatus mahasiswa mengindikasikan perekrutan anggota baru mulai masuk ke kalangan mahasiswa.
Sony, kata Nanan, hanya ingin membatu Fajar untuk mencarikan kamar kos. "Niatnya hanya bantu mencarikan kamar," katanya. Menurutnya, Polri berharap agar mahasiwa lebih waspada terhadap serangan terorisme ke depan.
Sony Jayadi mengaku kepada Densus 88 adalah seorang mahasiswa Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UIN. Ia membantu Fajar Firdaus untuk mencarikan kamar kos dan dipilihkan rumah kos di Jalan Semanggi II RT 2 RW 3 Ciputat Timur, Tanggerang Selatan, Banten. Ia pun sudah ditangkap Densus 88 saat membantu korban gempa di Padang, Sumatera Barat, Sabtu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.