Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Ubah Prosedur Peringatan Tsunami

Kompas.com - 01/10/2009, 14:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski kekuatannya 7,6 SR dan berpusat di laut, tidak ada peringatan tsunami yang menyala saat gempa menggetarkan Padang hingga Kuala Lumpur. Banyak yang mempertanyakan hal tersebut termasuk Dr Hilman Natawijaya, pakar gempa Sumatera dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

"Setahu saya kalau gempa di atas 6,5 SR dan pusatnya di laut standar operasional prosedurnya keluar peringatan tsunami. Saya belum tahu alasan BMG tidak mengeluarkan," kata Danny saat menjelaskan hasil analisisnya soal gempa tersebut kepada Kompas.com melalui telepon Kamis (1/10).

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) juga sempat merilis tsunami bulletin sesaat gempa terjadi yang memperingatkan sejumlah wilayah untuk mewaspadai kemungkinan terjadi tsunami. Tidak hanya untuk wilayah pantai Sumatera bagian barat, namun juga India, Sri Langka, dan Thailand.

Rupanya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengubah standar operasional prosedur (SOP) keluarnya peringatan tsunami. Hal tersebut dijelaskan Dr Fauzi, Kepala Bidang Seismologi Teknik dan Tsunami BMKG. "Batasan kita itu kalau gempa di atas 7 Skala Richter di kedalaman kurang dari 70 km, dan di laut baru kita sebut berpotensi tsunami," ujar Fauzi saat dihubungi lewat telepon.

Ia mengatakan gempa di Padang, Rabu (30/9) kemarin memang hampir memenuhi SOP hanya selisih 1 km dengan batas yang ditentukan. Fauzi mengatakan standar tersebut memang berbeda dengan yang dipakai PTWC. BMKG baru menggunakan SOP satu tingkatan tidak seperti PTWC yang sudah memiliki beberapa tingkatan. Hal itu karena BMKG masih terus mengevaluasi standar tersebut.

"Kalau gempa di laut 6,5 sampai 6,8 mereka sebut tsunami information bulletin sedangkan di atas 6,8 sudah tsunami watch dan ada tsunami warning," ujar Fauzi. Namun, yang membedakan, kata Fauzi, PTWC tidak mempertimbangkan kedalaman pusat gempa.

Ia mengatakan standar baru diberlakukan sejak dua tahun terakhir. Sebelumnya BMKG menggunakan standar 6,5 SR namun hasil monitoring beberapa kali terhadap gempa-gempa yang lebih kuat dari itu hanya menghasilkan tsunami dalam hitungan centimeter. "Bukan menafikan potensi tsunami, namun kita juga mempertimbangkan dampaknya kepada masyarakat," ujarnya. Fauzi menyatakan gempa Padang kemarin juga menghasilkan tsunami di Teluk Bayur, Kota Padang dengan ketinggian 20 centimeter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com