Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cemas Isu Tsunami, Warga Pesisir Bengkulu Pun Ronda Malam

Kompas.com - 01/10/2009, 00:12 WIB

BENGKULU, KOMPAS.com  - Setelah terjadinya gempa tektonik berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR)  Sumatra Barat (Sumbar) pada Rabu pukul 17.16 WIB warga yang berada di daerah pesisir Kabupaten Bengkulu Utara mulai melakukan jaga malam.

"Warga pesisir Bengkulu berjaga malam pascagempa tersebut  karena takut terjadinya tsunami. Tempat tinggal warga sangat dekat dengan bibir pantai berjarak hanya 30 meter," kata Udin, warga yang berjaga malam di Desa Serangai, Kecamatan Batik Nau, Kabupaten Bengkulu Utara, Rabu malam.

Warga yang terutama pria melakukan jaga malam untuk bersiap-siap membangunkan keluarga bila terjadinya kembali terjadi gempa besar. Beberapa warga mulai berdatangan untuk berrsama-sama melakukan ronda malam dan sesekali mengecek air pantai dikhawatirkan terjadi tsunami.

Sebagian warga tidur di rumah tetangga untuk berkumpul dan sebagian membawa kasur ke luar rumah, sebagai antisipasi kalau getaran gempa itu akan lebih besar dan memaksa mereka harus tidur di luar rumah.

"Kami sekeluarga membawa kasur untuk antisipasi kalau gempa ini akan besar, dan mengharuskan kita tidur di tempat yang lebih tinggi," kata Budi salah satu warga Desa Serangai.

Setelah mendengar keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  bahwa gempa tersebut terjadi pada episentrum 0,84   lintang selatan (LS) dan 99,65 bujur timur (BT) warga menjadi cemas karena berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR).

Samsul, salah satu warga Desa Urai, Kecamatan ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara mengatakan, setelah terjadinya gempa warga secara swadaya melakukan jaga malam untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tak diinginkan.

"Pusat gempa itu berada pada 57  Km barat laut Pariaman Provinsi Sumbar dengan kedalaman 71 Km cukup dekat dengan Bengkulu dan warga harus waspada," katanya.

Hingga Rabu malam warga masih melakukan kegiatan ronda bersama warga lain yang berada dekat dengan pantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com