Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buaya Mengganas, Dua Jadi Korban

Kompas.com - 27/08/2009, 10:32 WIB

SIMPANGRIMBA, KOMPAS.com — Setelah beberapa bulan ditenangkan pawang, buaya Sungai Bangka Kota kembali mengganas. Dua hari terakhir, sudah dua warga menjadi korban. Seorang nelayan tewas mengenaskan, sedangkan satu lainnya terluka parah.

Korban tewas bernama Madi (15), warga Dusun Limang, Desa Pangkalberas, Kecamatan Kelapa, Bangka Barat. Ia ditemukan tidak bernyawa lagi dengan kondisi luka mengenaskan di beberapa bagian tubuhnya, Rabu (26/8) pukul 08.00.

Kades Bangka Kota Safei Embun dan Kaur Pemerintahan Desa Pangkalberas Hartono yang dihubungi terpisah membenarkan peristiwa itu.

Awalnya, Madi bersama lima temannya berangkat dari Sungai Pangkalberas, Selasa, seusai sahur. Mereka menggunakan dua perahu motor tiba di muara Sungai Bangka Kota untuk mencari kepiting hitam. Para nelayan ini kemudian berpencar menggunakan perahu kolek. Tiba-tiba seorang temannya melihat Madi terjungkal ke sungai bersama dayung yang dipegangnya. Teman itu mendekat dan menyadari Madi tak ada lagi di atas perahu.

"Informasi yang saya dengar dari masyarakat, korban dimakan buaya, cuma kebenarannya saya belum begitu jelas karena saya hanya sebatas dengar-dengar," kata Hartono dihubungi via ponsel, tadi malam.

Menurutnya, setelah sepanjang malam dicari, Madi baru ditemukan pada Rabu sekitar pukul 08.00. Korban mengapung di alur sungai tidak jauh dari lokasi perahu yang dibawanya.

Sejumlah bagian tubuh korban, yakni salah satu tangan dan kakinya putus, terpisah dari badannya. Ada goresan bergaris di bagian tubuh dan luka-luka di kepala, diduga gigitan buaya.

"Setelah tubuhnya ditemukan mengapung, teman-teman korban terus mencari potongan tangan dan kakinya yang sudah putus. Kaki dan tangan yang putus itu, saya juga tidak tanya apakah kanan apa kiri, tapi ditemukan di tempat terpisah," kata Hartono.

Madi awalnya hendak dimakamkan di Dusun Pangkalberas, tetapi keluarga minta supaya dikebumikan di Kampung Limang, Desa Pangkalberas. "Sore atau siang tadi (Rabu), korban dimakamkan di Limang karena permintaan dari orangtuanya," kata Hartono.

36 jahitan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com