Entikong, Kompas -
”Anak-anak yang dikirim dari Entikong ini umumnya berasal dari keluarga kurang mampu. Program ini membantu penuntasan wajib belajar 9 tahun, di mana angka putus sekolah tingkat SMP di Entikong berkisar 4 persen,” kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Entikong Sofyan, Sabtu (8/8).
Siswa dari perbatasan Entikong itu masing masing dari Desa Suru Tembawang (16), Desa Entikong (3), dan Desa Nekan (7). Mereka diberangkatkan dari Entikong didampingi dua staf Cabang Dinas Pendidikan Entikong, Senin lalu.
Dari Mentawai diwartakan, pengelola sekolah hutan di Sangong, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, kesulitan mendapatkan guru untuk mengajar anak- anak setempat. Kesulitan ini muncul karena pemuda berpendidikan jarang yang bersedia mengajar di daerah pelosok.
Setelah setahun diselenggarakan, sekolah hutan yang diadakan di rumah seorang warga ini hanya memiliki seorang guru, yakni Suendi. ”Idealnya, minimal ada dua guru di sekolah hutan ini sehingga murid-murid semua bisa diperhatikan,” ucap Tarida, Koordinator Divisi Pendidikan dan Kebudayaan Yayasan Citra Mandiri, lembaga yang mendirikan sekolah hutan ini.