Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Asing di Banyumas Tak Khawatir Dampak Terorisme

Kompas.com - 23/07/2009, 20:34 WIB

BANYUMAS, KOMPAS.com - Meskipun mengaku kaget dengan peristiwa pemboman Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, minat turis asing berwisata di obyek wisata Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, tak surut. Mereka mengaku tak terlalu khawatir dengan aksi terorisme.

"Aksi terorisme seperti itu bisa terjadi di mana dan kapan saja. Dulu terjadi di Bali, di Amerika Serikat, dan di bagian lain tempat di dunia. Tapi, kami adalah orang yang bertujuan wisata, tidak mencari permusahan," ujar Francine Hooft (50), turis asal Belanda yang ditemui saat menikmati air hangat di Pancuran Tujuh, Baturraden, Kamis (23/7).

Francine mengaku tiba di Indonesia sore tanggal 17 Juli 2009 lalu. Pada pagi harinya, diketahui bom meledak di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton.

"Saya mengetahui ada pemboman. Tapi saya tak mungkin membatalkan kunjungan ke Indonesia. Selain itu, saya yakin itu hanya satu dua kasus saja, tak menggambarkan secara keseluruhan kondisi di Indonesia," papar Francine yang sudah beberapa kali datang ke Indonesia untuk menikmati liburan.

Dia mengaku terkesan dengan keramahan orang-orang Indonesia. Hal itu yang membuat dia tetap yakin Indonesia aman dan layak dikunjungi.

Turis asing lainnya, Tristen Mackenzie, menuturkan, sudah menjadi tradisi keluarganya yang asal Belanda un tuk berkunjung ke Baturraden. Kakeknya, Mathias Mackenzie, dahulu adalah serdadu Belanda yang pernah tinggal di Indonesia pada masa penjajahan. Mathias kerap berkunjung ke Baturraden untuk berwisata.

"Kakek saya lalu sering mengajak ayah dan ibu saya ke sini. Ayah dan ibu saya pun akhirnya juga mengajak saya ke sini. Jadi, ini semacam tradisi," kata dia.

Mengenai aksi terorisme, dia mengaku sudah mengetahuinya. Namun, itu tak membuatnya khawatir berlebihan. Dia yakin, aksi terorisme dilakukan segelintir orang dengan tujuan yang sangat sempit. Hal tersebut bukan karakter keseluruhan orang Indonesia.

"Saya tidak tahu pasti apa tujuan mereka membom hotel. Itu jelas sangat merugikan. Tapi, bagi saya bukan berarti orang Indonesia semuanya seperti itu. Saya justru melihat orang Indonesia itu ramah-ramah," tandas dia.

Menurut Dirwan (30), pemandu wisatawan asing di Baturraden, jumlah kunjungan turis asing di Baturrden tetap stabil. Bahkan, pada masa liburan ini meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya. Per harinya ada sekitar 50-75 turis asing masuk. Pada bulan-bulan biasa jauh di bawah itu.

"Terutama turis dari Belanda yang paling banyak. Ini karena mereka mempunyai keterkaitan historis dengan Baturraden yang dulunya banyak dikunjungi leluhur mereka," kata Dirwan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com