Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Subsidi Bidang Pertanian Sangat Kecil

Kompas.com - 14/06/2009, 11:46 WIB

BALI, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, subsidi pertanian negara maju saat ini lebih besar dibandingkan dengan subsidi yang diberikan pemerintah kepada petani Indonesia sehingga menyulitkan Indonesia mengekspor hasil pertanian ke negara tersebut.

"Indonesia sangat kecil kalau dibanding subsidi di negara maju, yang biasanya memberikan subsidi luar biasa besar. Jadi untuk Indonesia enggak usah khawatir, karena pertama dari sisi budget atau APBN, subsidi selalu dibahas sangat detail oleh DPR. Jadi, dalam hal ini kebutuhan untuk melindungi masyarakat kita sudah dibahas dengan Dewan," katanya di Bali.

Ia mengatakan dalam konteks global, besarnya subsidi yang diberikan negara-negara maju tersebut membuat sulitnya menembus pasar ekspor pertanian di negara-negara itu.

Sementara saat ini di berbagai negara, proteksionisme menjadi respons dalam menghadapi krisis keuangan yang terjadi meski banyak negara menyampaikan, mereka harus menghindari proteksionisme.

Justru ini menjadikan tantangan yang berat terhadap pemulihan perekonomian dunia, terutama di sisi perdagangan dunia.

"Ini akan menjadi tantangan paling berat dalam recovery pertumbuhan ekonomi dunia, karena meski hampir semua negara menyampaikan, mereka harus menghindari kebijakan proteksionisme, karena akan memperburuk perekonomian dunia. Tapi, dalam kenyataannya mereka biasanya sangat tergantung pada sentimen nasionalisme yang memang cenderung akan memproteksi kepentingan nasional. Dan itu wajar dilakukan semua negara," katanya.

Apabila negara seperti Indonesia, China, dan India menunjukkan kinerja perekonomian yang baik dan memberikan kepercayaan terhadap pemulihan perekonomian, maka kebijakan proteksionisme yang dilakukan berbagai negara saat ini dapat dirundingkan lebih rasional sehingga tidak menghambat perdagangan.

"Tapi saya anggap dari tahun 2009 ke 2010 proses ini sifatnya akan gradual. Kalau ekonomi masing-masing semisal China, India, dan Indonesia sudah menunjukkan hal yang positif dan secara internasional sekarang menunjukkan semacam keyakinan awal, kita tak boleh terlena, tapi adanya keyakinan ini menggambarkan adanya confidence yang mulai pulih. Ini biasanya bisa memberikan ruangan pada pembicaraan kebijakan negara yang lebih rasional," katanya.

Menkeu mengatakan, dalam pertemuan terakhir para menteri perdagangan di Bali, tengah dibahas mengenai keseimbangan yang sesuai dan bisa diterima terkait dengan perdagangan dunia. Dengan demikian, dapat dicarikan jalan tengah terkait dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi di dalam negeri serta kebutuhan pemulihan ekonomi jangka panjang.

"Dalam pertemuan terakhir para menteri perdagangan di Bali, mereka akan mencari suatu titik balance yang acceptable dari kebutuhan jangka pendek yang biasanya sangat urgent untuk membuat perekonomian masing-masing negara itu bisa recovery atau pulih kembali, tetapi pada sisi yang lain mulai membuka hubungan perdagangan untuk kembali mempercepat pemulihan. Pembahasan ini masih akan terus berlangsung," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com