Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Hatta Rajasa Berteman Baik dengan Ibas Yudhoyono

Kompas.com - 14/05/2009, 11:43 WIB

KOMPAS.com — KABAR perjodohan putra kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro, dengan putri sulung Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, Aliya Rajasa, berembus kuat di kalangan wartawan yang sehari-hari meliput di Istana Kepresidenan.

Perjodohan Edhie Baskoro—yang biasa disapa Ibas—dan Aliya kemudian diisukan menjadi perjodohan politis yang membumbui hari-hari saat atmosfer perpolitikan nasional menghangat terkait koalisi-koalisian menjelang penentuan calon presiden dan wakil presiden rumor itu bertiup makin kencang. Apalagi, ketika Partai Amanat Nasional (PAN) mengajukan Mensesneg Hatta Rajasa sebagai calon wakil presiden pendamping Susilo Bambang Yudhoyono.

Faktor pertemanan Ibas dan Aliya disangkutpautkan sebagai pendorong hubungan semakin dekatnya SBY-Hatta di kabinet. Faktor yang sama mengeratkan relasi Ny Kristiani Herawati Yudhoyono dengan Ny Oktiniwati Ulfa Dariah Rajasa selaku fungsionaris Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB).

Perjodohan ini tak terlepas dari putus-sambung hubungan asmara Ibas dan Aliya yang disebut-sebut telah menjalin kasih sejak duduk di bangku kuliah. Hubungan kasih mereka putus ketika Ibas dikabarkan mempunyai hubungan manis dengan artis cantik di Indonesia. Artis cantik yang dekat itu adalah Marshanda, Nia Ramadhani, dan Bunga Zaenal.

Kabar-kabar pertemanan Ibas Yudhoyono dan Aliya diakui Ny Okke, sapaan Oktiniwati Ulfa Dariah Rajasa. "Memang anak-anak menteri banyak berteman dengan anak sesama menteri," ujar Ny Okke dalam wawancara khusus pada Persda Network.

Walau Ibas dan Aliya berteman, dia tidak sependapat dua anak manusia itu berpacaran. "Tetapi itu bukan hal yang harus dibahas, dan pertemanan itu kan bisa dengan siapa saja. Keakraban kan boleh saja dengan teman-temannya, tetapi bukan pertemanan yang intens. Mereka sudah lama berteman, tetapi bukan khusus atau spesial," kata Okke.

Dia mengatakan, karena pertemanan anak-anak menteri sedemikian akrab, orang luar melihat menjadi salah interprestasi. "Kalau dia bukan anak orang sesama pejabat kan itu akan sah-sah saja dan tidak menjadi perhatian. Tetapi begitu ini melibatkan anak-anak pejabat, maka akan menjadi sebuah perhatian. Kan sempit sekali pandangannya," kata dia.

Jadi, tidak betul putri Anda, Aliya, berpacaran dengan Ibas Yudhoyono? Ny Okke menjawab, "Enggak ada itu dan jangan mengartikan itu terlalu sempit. Kalau kita mengartikan semua itu terlalu sempit kan kasihan."

Keakraban Ibas dan Aliya, tutur Okke, juga pengaruh kedekatan istri presiden/wakil presiden dan para menteri dalam SIKIB. Istri para menteri yang bergabung dalam SIKIB, kata Okke, sangat akrab dan guyub. Suasana itu terbawa sampai kepada anak-anak. Komunikasi dan pertemanan anak-anak menteri pun semakin terjalin sebab hampir setiap tahun diadakan acara bersama keluarga besar Kabinet Indonesia bersatu (family gathering) di Istana Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.

Mengenai SIKIB, Okke menceritakan awal pembentukan organisasi istri para menteri yang dilakukan persisnya tiga hari setelah tsunami Aceh, atau 29 Desember 2004. Ketika itu, ungkap Ketua Program Kegiatan SIKIB Bidang Indonesia Pintar, Oktiniwati Ulfa Dariah Radjasa, Ny Kristiani Yudhoyono menggagas perlu adanya wadah untuk bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial. Ide itu kemudian mengerucut, dan disepakati wadah dari istri-istri Kabinet Indonesia Bersatu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rakernas PDI-P Diselimuti Amarah, Diprediksi Akan Jadi Oposisi Prabowo

Rakernas PDI-P Diselimuti Amarah, Diprediksi Akan Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ganjar, Sandiaga, hingga Hary Tanoe Hadiri Rakernas V PDI-P

Ganjar, Sandiaga, hingga Hary Tanoe Hadiri Rakernas V PDI-P

Nasional
Tiba di Lokasi Rakernas PDI-P, Megawati Saksikan Patung Banteng Berdarah Tertusuk Panah

Tiba di Lokasi Rakernas PDI-P, Megawati Saksikan Patung Banteng Berdarah Tertusuk Panah

Nasional
Berkaca Kasus SYL, KPK Sebut Penyelenggara Negara Terpaksa Patuhi Atasan karena Takut Jabatannya Hilang

Berkaca Kasus SYL, KPK Sebut Penyelenggara Negara Terpaksa Patuhi Atasan karena Takut Jabatannya Hilang

Nasional
Diduga Terkait Judi “Online”, Lebih dari 5.000 Rekening Diblokir, 500 E-Wallet Ditutup

Diduga Terkait Judi “Online”, Lebih dari 5.000 Rekening Diblokir, 500 E-Wallet Ditutup

Nasional
Gelar Rakernas, PDI-P Akan Evaluasi Petugas Partai di Legislatif hingga Eksekutif

Gelar Rakernas, PDI-P Akan Evaluasi Petugas Partai di Legislatif hingga Eksekutif

Nasional
Pesawat Garuda Rusak Timbulkan Efek Domino Kloter Haji Gagal Terbang, Kemenag: Kita Tegur Keras

Pesawat Garuda Rusak Timbulkan Efek Domino Kloter Haji Gagal Terbang, Kemenag: Kita Tegur Keras

Nasional
BNPT: Pemerintah Indonesia Tekankan Pentingnya Semangat Multilateralisme dalam Penanggulangan Terorisme

BNPT: Pemerintah Indonesia Tekankan Pentingnya Semangat Multilateralisme dalam Penanggulangan Terorisme

Nasional
Pemerintah Klaim Sudah Putus 1,9 Juta Akses Konten Judi Online

Pemerintah Klaim Sudah Putus 1,9 Juta Akses Konten Judi Online

Nasional
Kasus 'Vina Cirebon' Belum Tuntas, Propam Polri Diminta Turun Tangan

Kasus "Vina Cirebon" Belum Tuntas, Propam Polri Diminta Turun Tangan

Nasional
Kata Sandiaga soal Kemungkinan Maju di Pilkada Jakarta

Kata Sandiaga soal Kemungkinan Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Cegah Kader 'Mencurikan Diri' ke Partai Lain Jelang Pilkada 2024

PDI-P Cegah Kader "Mencurikan Diri" ke Partai Lain Jelang Pilkada 2024

Nasional
Demokrat Pertimbangkan Usung Keponakan Prabowo di Pilkada Jakarta 2024

Demokrat Pertimbangkan Usung Keponakan Prabowo di Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Demokrat Tak Masalah PBB Usul Yusril Jadi Menko Polhukam Kabinet Prabowo

Demokrat Tak Masalah PBB Usul Yusril Jadi Menko Polhukam Kabinet Prabowo

Nasional
Soal Polemik UKT, Fahira Idris Sebut Paradigma Pendidikan Tinggi Perlu Dibenahi

Soal Polemik UKT, Fahira Idris Sebut Paradigma Pendidikan Tinggi Perlu Dibenahi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com