Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punk Bukan Sekadar Preman Jalanan

Kompas.com - 11/05/2009, 20:35 WIB

"Dandanan seperti itu di mata punk tidak ada apa-apanya," lanjut Mujib.

Argumen Mujib juga diamini oleh Andhi. Andhi melihat banyak orang sekarang memakai aksesoris punk, tetapi tidak mengenal esensi dari punk itu sendiri.

"Menjadi punk itu mudah, tinggal beli baju robek-robek bisa aja itu dinamakan punk, tapi menjalani kehidupan punk itu sulit dan harus memegang filosofinya betul-betul," lanjut pemuda berbadan tambun ini.

Memang setiap dandanan tersebut ada maknanya, contohnya rambut mohawk sebagai bentuk penghormatan kepada suku Indian yang tertindas di Amerika dan sepatu bot sebagai penghormatan kepada kelas pekerja atau buruh yang awalnya sering memakai sepatu itu.

"Ada orang yang berbaju punk hanya hari-hari tertentu saja, berarti dia punk secara kultur atau ’fashion’ saja belum menjadi punk secara pemikiran," tambah Mujib.

Pemuda Urakan nan Kreatif

Semenjak komunitas punk masuk di Indonesia, mereka kemudian berkembang pesat. Komunitas Taring Babi misalnya berdiri sejak 1996. Dan diduga jumlah mereka sangat banyak karena hampir di tiap kota di Indonesia mereka mempunyai pengikut.

"Indonesia itu menjadi nomor satu dari banyaknya komunitas punk di dunia selain Brazil dan Polandia," klaim Mujib yang perkataannya didasari dari penelitian sebuah majalah yang berbasis di Amerika.

Komunitas punk ini juga berkembang dari para kelas menengah karena akses informasi dengan mudah didapatkan di sana. Kemudian berkembang ke kelas menengah ke bawah karena di sanalah banyak dari mereka yang tertindas oleh kemajuan zaman.

Namun, mereka kemudian bisa bertahan dan bahkan berkembang karena semangat yang mereka tawarkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com