Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Rapikan Kawasan Sekitar Rel Kereta

Kompas.com - 08/05/2009, 18:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah akan melakukan relokasi penduduk sekitar kawasan rel sepanjang jalur kereta api mulai dari Stasiun Tanjung Priok sampai dengan Stasiun Kota, Jakarta. Upaya ini untuk menciptakan konsep pengembangan jalur kereta api.

Hal tersebut disampaikan Menko Kesra Aburizal Bakrie, saat jumpa pers seusai meninjau jalur kereta api lintas Stasiun Tanjung Priok-Stasiun Kota.

"Kami melihat kawasan-kawasan itu. Karena itu, kami minta pembersihan. Rumah-rumah kumuh harus ditertibkan," kata Menteri yang akrab disapa Ical ini, di Stasiun Kota, Jakarta, Jumat (8/5). Ia menilai hunian serta kegiatan ekonomi di sekitar kawasan tersebut sangat membahayakan.

Selain itu, pemerintah juga akan merapikan pengelolaan sampah di sekitar kawasan tersebut. "Masalah sampah harus dibersihkan karena menyangkut masalah kesehatan yang bisa menimbulkan masalah baru," tuturnya.

Menter Keuangan sekaligus Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati mengakui relokasi masyarakat di sekitar jalur kereta api membutuhkan upaya keras karena berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi.

Karena itu, untuk mengatasi masalah ini pemerintah akan mempertimbangkan berbagai dimensi seperti masalah infrastruktur. Kerja sama akan dibangun antara Departemen Perhubungan dan PT Kereta Api. Dephub dalam hal ini akan melakukan revitalisasi kereta api, serta jalur, dan kebersihannya. Sedangkan PT KA juga akan melakukan pembersihan jalur kereta api.

"Dephub dan PT KA yang menjadi operator harus melaksanakan secara terus menerus. Kerja sama dengan instansi lain dengan sendirinya akan dilaksanakan," tuturnya.

Sedangkan dimensi lainnya adalah dimensi sosial yang akan mempertimbangkan unsur penataan kawasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com