Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ki Enthus Susmono, Kreativitas Tiada Henti

Kompas.com - 27/02/2009, 11:15 WIB

”Dia hanya berpesan agar saya memahami pakem kehidupan lebih dulu, sebelum belajar pakem wayang,” katanya. Sejak itu, Enthus menjadi dalang yang sesungguhnya. Ia kerap diminta pentas di balai desa dan acara hajatan.

Ekonomi keluarga

Februari 1984, Soemarjadiharja wafat dalam usia 55 tahun, karena sakit. Ketika itu Enthus duduk di kelas II SMA. Kepergian sang ayah mengakibatkan ekonomi keluarga itu terseok-seok.

Enthus pun mengambil alih peran sebagai kepala keluarga, untuk menghidupi ibu dan membiayai sekolahnya. Ia juga harus menghidupi 11 anak pungut sang ayah. Jadilah dia bersekolah pada pagi hari, dan malamnya mendalang untuk mendapat penghasilan.

Selepas SMA ia diterima di Jurusan Biologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo lewat jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK). Mengingat keterbatasan dana, kesempatan itu tak diambilnya. Ia juga mendaftar di Akabri, tapi tak diterima.

Memanfaatkan relasi sang ayah, Enthus terus mendalang. Ia pernah menjadi pembuat minuman di Akademi Seni dan Karawitan Indonesia (ASKI) Solo selama 1984-1986. Di sini pula ia belajar banyak hal dengan melihat bagaimana mahasiswanya berlatih.

”Di sini (ASKI), saya ketemu Pak Bambang Suwarno. Dia dosen yang mengajari saya menggambar,” kenangnya.

Nama Enthus berkibar setelah ia memenangi Festival Dalang Remaja Tingkat Jawa Tengah di Wonogiri tahun 1988. Ia juga terus berkreasi mengembangkan berbagai jenis wayang, sampai wayang Rai Wong.

Wayang Rai Wong dia buat untuk mengenalkan wayang klasik kepada orang yang baru mengenal wayang. Enthus mengakui, sebagai dalang ia tak terikat pakem sehingga dalam pementasan lebih sering menyesuaikan pada situasi dan suka memakai bahasa sehari-hari.

Hal itu dia lakukan sejak awal mendalang, mengingat banyak orang yang menjadi tanggungannya. ”Jadi, wayang saya harus laku. Kalau ikut pakem, saya ada di urutan ke berapa?” tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com