Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Terompet Masyarakat ke Medayu Agung

Kompas.com - 15/10/2008, 21:01 WIB

Semua catatan berharga itu, menurut Oei, pernah dia kembalikan kepada Pram. Namun, Pram justru meminta Oei tetap menyimpannya. Pram khawatir semua catatan itu bisa musnah apabila disimpan di rumahnya. Kekhawatiran Pram itu memang menjadi kenyataan. Untunglah, Oei menuruti permintaan Pram sehingga selamatlah catatan itu.

Lepas dari Pulau Buru tahun 1978, Oei kembali ke rumahnya di Malang. Sekitar 50 hari sebelum Oei bebas, ibu kandungnya meninggal. Sementara itu, banyak buku dan koleksinya hilang. Sisa koleksinya tersebar di tempat sanak keluarga dan teman. Karena tidak terawat, banyak koleksi Oei yang sudah rusak dimakan rayap.

"Buku dan koleksi koran saya banyak yang hilang. Sayang sekali, sebab itu penting sebagai bahan menulis sejarah Indonesia modern," katanya.

Bukan hanya koleksi buku dan koran yang terampas, Oei juga nyaris kehilangan kesempatan menghidupi dirinya sendiri selepas dari Pulau Buru. Kode ET (eks tapol) di nomor kartu identitasnya membuat tiada seorang pun mau menerima Oei bekerja, kecuali Direktur PT Gunung Agung, H Masagung.

Oei bekerja sebagai sekretaris pribadi H Masagung. Ia lalu dipercaya mengelola usaha Gunung Agung di Surabaya. Sepanjang bekerja pada Masagung, Oei kembali menambah koleksi bukunya. "H Masagung membolehkan saya memilih buku-buku untuk dikoleksi," kata Oei mengenang.

Pada 1989, seorang warga negara Australia meminta Oei menjual semua koleksinya seharga Rp 1 miliar. Kendati nyaris tidak mampu
memelihara koleksi yang semakin banyak, tetapi Oei tidak rela membiarkan hartanya itu dibawa ke luar negeri.

Saat ini, dalam balutan tubuh yang tidak lagi muda, Oei tetap berkonsentrasi pada sejarah dan budaya. Dia bahkan menantang anak-anak muda untuk mendalami kedua bidang itu. Data, baik dalam buku maupun media cetak lain, menjadi andalan siapa pun yang berminat untuk mengetahui sejarah bangsa. Tentunya, tidak untuk sekadar tahu, tetapi untuk menghindari pengulangan sejarah yang tidak menguntungkan di negeri ini.(LAM/HEI)

BIODATA

    * Nama : Oei Hiem Hwie
    * Lahir: di Malang, 24 November 1935
    * Istri: Sri Widiati (50)
    * Anak:
            - Adi Sandika (24)
            - Yudi Sandika (23)
    * Pendidikan:
      - SD-SMA Taman Harapan Malang
      - Universitas Res Publica Surabaya (kini Universitas Surabaya)
        Jurusan Publisistik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com