TANDA-tanda Bambang akan menjadi seorang pimpinan terlihat sejak ia menjadi taruna Akabri bagian Kepolisian. Bapak dua anak yang lahir di Bogor, 10 Oktober 1952, itu menjadi Komandan Peleton (Danton) Taruna.
"Saat taruna, dia itu orangnya cool (pendiam). Ia pernah menjadi Danton A," kata teman sesama alumni 1974. Lulus dari taruna, jabatan pertama suami Nanny Hartiningsih itu adalah Wakil Kepala Satuan Sabhara Kepolisian Resor Bogor pada 1975.
Setelah beberapa jabatan ditempati, ia pun menjadi Kepala Polre sJayapura, 1993, lalu Wakil Kepala Kepolisian Wilayah Bogor setahun berikutnya.
Setelah itu, ayah dari Hanny Kuncoro Hendarso dan Bayu Huda Wicaksono Hendarso itu menjabat Direktir Reserse Kriminal di empat Polda, yakni NTT (1997), Bali (1999), Jatim (2000), dan Metro Jaya (2002).
Usai menyelesaikan kursus Lemhanas, Bambang ditugaskan di Lemhanas sebagai Direktur Pembinaan Alumni dengan pangkat Brigjen.
Karirnya mulai melesat meninggalkan teman-teman seangkatan setelah Kepala Polri dijabat oleh Jenderal Pol Sutanto.
Saat Sutanto jadi Kepala Polda Jatim, Bambang menjabat sebagai Dirreskrim polda yang sama. Sutanto menarik Bambang dari Lemhanas dan dijadikan Kapolda Kalsel pada 10 Agustus 2005.
Empat bulan berikutnya, 21 Desember 2005, ia naik jadi bintang dua dengan pangkat Irjen setelah menjadi Kepala Polda Sumut.
Baru setahun pangkat bintang dua diraih, ia sudah naik jadi bintang tiga dengan pangkat Komjen setelah menjadi Kabareskrim pada 29 Desember 2006 menggantikan Komjen Makbul Padmanagara yang naik menjadi Wakapolri.
Tanggal 10 September 2008, Presiden Susilo Bambang Yudhyono mengajukan namanya menjadi calon Kapolri menggantikan Jenderal Pol Sutanto yang akan pensiun.