Dari hasil quick count lembaga survei tersebut, jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak politiknya atau golput juga cukup besar, yakni lebih dari 30 persen.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) bersama Jaringan Isu Publik (JIP) menyatakan, tingkat partisipasi hanya mencapai 58,8 persen. Sedangkan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan tingkat partisipasi 63,25 persen.
"Dari perhitungan kami, tingkat golput sekitar 40 persen dan itu tergolong tinggi," kata Peneliti JIP, Setia Darma. Meski begitu, pihaknya tidak bisa merinci penyebab tingginya golput.
Menurut dia, hal tersebut bisa disebabkan murni kesadaran politik untuk golput, ataupun karena pemilih tidak bisa menggunakan hak suaranya karena sakit hingga kertas suara rusak saat mencoblos.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.