Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Para Waria Mencari Tuhan...

Kompas.com - 17/09/2008, 06:23 WIB

Begitulah, kegiatan Rabu Pon terus berlanjut. Nah, menjelang Ramadhan, Mariyani ingin kawan-kawannya lebih intensif lagi mengagungkan asma Allah. Dua bulan silam, berkat dukungan KH Hamroeli, ia mendirikan Pondok Pesantren Senin-Kamis, khusus waria.  Ia hanya memberitahu kawan-kawannya, “Tanpa paksaan. Para waria memang tidak bisa dipaksa. Dia datang ke mari kalau hatinya sendiri yang menggerakkan. Alhamdulillah, tanggapan teman-teman memang bagus. Mereka saya cakup semua. Mulai dari waria pengamen, salon, sampai yang masih keluar malam. Ada 20-30 orang,” papar Mariyani.

Boleh sarung atau mukena

Meski namanya Ponpes Senin-Kamis, kegiatan sudah dimulai sehari sebelumnya dan mulai berlangsung  sekitar jam 16.00. Dibimbing para ustaz, mereka belajar membaca Al Quran. ”Malamnya, kami wirid, lalu baca doa kesehatan, mohon rezeki, sampai tahajud. Tidur sebentar, disambung lagi salat fajar jam 03.30, kemudian salat subuh,” kata Mariyani yang mendapat bimbingan dari sekitar 20 ustaz secara bergantian.

Menurut Mariyani, banyak rekannya yang semula tidak paham sembahyang. “Pak ustaz dengan sabar mengajari. Mulai dari wudu sampai bacaan-bacaan doa. Sekarang ada teman yang sudah pintar azan, lho,” ujar Mariyani yang mengadopsi seorang anak ini. Semua itulah yang membuatnya bertekad meneruskan kegiatannya, tidak hanya pas Ramadhan.

“Saya baru berhenti kalau Allah memanggil saya. Senang sekali Pak Kiai dan para ustaz terus mendukung.  Inilah yang bisa saya lakukan semampu saya. Kepada kawan-kawan, saya tidak minta apa-apa. Soal dana, saya sendiri yang coba mengatasinya. Syukurlah, ada saja yang bersedia menyumbang,” kata Mariyani yang penghasilannya ditopang dari membuka salon.   

Untuk teman-temannya, Mariyani menyediakan sarung dan mukena untuk sembahyang. “Terserah kawan-kawan mau pakai apa. Sarung silakan, mau pakai mukena juga boleh.  Yang penting kami bisa sembahyang. Soal diterima atau tidak, hanya Allah yang mengetahui," katanya mantap.  (Henry Ismono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com