Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon TKI Ilegal Asal Lombok Gagal Berangkat

Kompas.com - 26/08/2008, 11:08 WIB

Laporan wartawan Kompas Robertus Benny Dwi K

DENPASAR, SELASA- Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menggagalkan pengiriman 149 laki-laki  calon TKI ilegal asal Pulau Lombok ke Malaysia melalui Bandar Udara Adisumarmo, Solo. Mereka diduga kuat adalah korban sindikat perdagangan manusia.

Yang menarik, upaya mobilisasi massal dilakukan lintas pulau, dari Lombok, Denpasar, dan Surakarta (Solo), melalui udara dan darat. Mereka dititipkan di rumah penduduk dan hotel-hotel kelas melati. Sebanyak 69 di antaranya digerebek di dua hotel di Jl Raya Kuta, Bali, yakni Hotel Merta Jati dan Damai Yadi, serta satu rumah penduduk di Kuta, Selasa (26/8) dini hari sekitar pukul 00.30 Wita.

Aparat BNP2TKI Brigadir Polisi Kepala (Bripka) I Putu Edi Suarsana di lokasi penggerebekan mengungkapkan, 80 calon TKI ilegal itu sebelumnya diamankan setelah telantar di Bandara Adisumarmo Solo, tiga hari sebelumnya.

"Mereka digagalkan keberangkatannya ke Kuala Lumpur, Malaysia, karena seluruhnya menggunakan dokumen bebas fiskal palsu. Jika  mereka sampai ke Malaysia malah akan semakin sengsara," kata Edi seraya menyatakan, para calon TKI itu berasal dari sejumlah wilayah Lombok, seperti Lombok Barat, Tengah, hingga Lombok Timur.

Faturrohman, salah satu calon TKI ilegal asal Lombok Timur mengaku membayar biaya keberangkatan Rp 3,5 juta. Ia dijanjikan bekerja di sebuah perusahaan perkebunan di Serawak. 

"Kami semua diajak secara perorangan dari Lombok, dengan biaya maksimal Rp 4 juta. Karena relatif murah itu kami tertarik. Tidak tahunya malah jadi seperti ini," kata dia.

BNP2TKI bekerja sama dengan Polda Bali dan NTB, serta pihak terkait berupaya membongkar sindikat terorganisasi ini, termasuk kemungkinan terlibatnya oknum aparat imigrasi dan atau PJTKI di Lombok.

Sementara itu, seluruh calon TKI asal Lombok itu langsung dipulangkan ke daerahnya masing-masing dengan enam buah bus, dini hari tadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com