Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seusai Aborsi Novi Tewas

Kompas.com - 19/05/2008, 07:33 WIB

“Saya percaya dengan Santoso yang pamitnya hendak cari kerja di Surabaya. Saya kaget diberi tahu polisi anak saya meninggal di Pare,” kata Lamin, yang istrinya juga menjadi TKW di Malaysia ini, Minggu. Lamin tak pernah mengetahui hubungan antara Novi-Santoso sebab keluarga mereka menganggap Santoso seperti paman sendiri bagi Novi.

Santoso di hadapan polisi mengaku sepakat menempuh aborsi karena malu telah menghamili keponakannya itu. “Saya takut kehamilan itu diketahui keluarga. Kami sepakat menggugurkan kandungan di bidan,” ucap Santoso.

Santoso mengetahui Endang bisa menggugurkan kandungan dari warga sekitar. Awalnya, 13 Mei lalu Santoso datang ke tempat praktik Endang meminta janin di kandungan Novila digugurkan. Tapi saat itu ditolak karena biaya aborsi mahal. Namun, Santoso menyanggupinya. Santoso langsung menyiapkan Rp 2 juta sebagaimana permintaan bidan Endang. Setelah itulah aborsi dilakukan.

“Kami telah menetapkan Endang sebagai tersangka kasus aborsi. Sudah dua kali Endang praktik aborsi. Hukumannya bisa 7 tahun penjara sesuai KUHP Pasal 346 tetang aborsi. Kami menahan Endang dan Santoso yang meminta Novi aborsi,” terang Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Kediri, Iptu Ridwan Sahara.

Endang yang tercatat sebagai PNS dan bidan Puskesmas Wates ini berasal dari Desa Silir, Wates. Status PNS  ini diakui Plt Kepala Dinkes Kabupaten Kediri Dr Adi Laksono. “Soal aborsi atau tidak, masih kita dalami. Hamil memang tak boleh disuntik. Ini namanya malapraktik. Kemungkinan meninggalnya Novi bukan karena pendarahan, tapi karena infeksi,” terang Adi. k2

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com