Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusur Jejak Kemegahan Kerajaan Malayu

Kompas.com - 07/04/2008, 14:14 WIB

Bila saja bangunan candi di Pulau Sawah ini bisa utuh, kemungkinan besar candi terlihat dari Sungai Batanghari. Para ahli memperkirakan, bangunan semegah itu digunakan sebagai istana atau tempat pemujaan.

Dari kedua bangunan candi, sebagian batu bata yang dibuat pada zaman Raja Adityawarman itu, rupanya masih baik hingga kini. Ada cerita menarik ketika masyarakat Siguntur pertama kali menemukan kembali batu bata dari dalam tanah. Mereka, pada awal tahun 1990-an, tidak menyangka batu bata itu adalah bagian dari candi.

”Masyarakat sudah telanjur mengangkat batu bata ke rumah mereka. Sebagian batu itu dipakai untuk membangun masjid dan rumah,” papar Ibrahim, warga Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, Dharmasraya.

Baru setelah BP3 Batusangkar masuk dan mulai mengerjakan ekskavasi, batu bata yang masih terkubur itu terselamatkan. Memang, ada sebagian batu bata yang rusak sejak ditemukan kembali. Pecahan batu bata terlihat di sekitar bangunan candi Pulau Sawah I, bahkan di seluruh pulau yang kini dipakai sebagai perkebunan karet oleh masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com