Talut Candi Ijo Kembali Dipugar

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejak satu bulan yang lalu, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta memugar talut candi Ijo di Sambirejo Prambanan, Sleman. Pemugaran dilakukan untuk mengembalikan fungsi talut, yakni mengantisipasi potensi longsor yang ditakutkan akan merusak bangunan candi.

"Volume talut yang dipugar 293,31 meter kubik dengan luas sekitar 20 meter," terang Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan, BPCB Yogyakarta, Wahyu Astuti, Rabu (29/05).

Wahyu mengungkapkan, pemugaran talut pernah dilakukan pada tahun 2012 lalu dan saat ini hanya meneruskan. Ada sekitar 2 tim yang melakukan pemugaran.

"Ada arkeolog, juru gambar, fotografer dan steling (pemasang batu). Total ada 30 orang," tegasnya.

Menurutnya, zaman dulu nenek moyang sudah menemukan metode membuat talut di sekitar candi guna mengantisipasi fenomena alam, seperti banjir dan tanah longsor.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa bangunan candi Ijo tersusun 11 teras dengan 13 gugusan candi. "Talut dibuat dengan menggunakan batu putih bukan andesit seperti bangunan candinya, jadi kita samakan bahannya seperti aslinya," kata Wahyu.

Disinggung jumlah dana yang digunakan untuk pemugaran talut, Wahyu tidak mengetahui jumlah pastinya, namun ditargetkan pemugaran selesai pada bulan Juli-Agustus 2013 mendatang.