Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertambangan Kuasai 512.823 Hektar Wilayah Sulut

Kompas.com - 27/05/2013, 22:25 WIB

MANADO, KOMPAS.com - Sektor pertambangan menguasai 517.825,38 hektar (33 persen lebih) luas wilayah Sulawesi Utara (Sulut) sekitar 1.527.216 hektar.

"Luas lahan itu dimanfaatkan untuk pertambangan emas, pasir besi, bijih besi, mangan, nikel, serta batuan," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulut, Boy Tamon, di Manado, Senin (27/5/2013).

Sebagaimana data instansi itu, izin usaha pertambangan (IUP) yang dikeluarkan masing-masing kabupaten dan kota menjadi yang terbesar memanfaatkan lahan yakni seluas 334.202,39 hektar.

Sementara enam kontrak karya pertambangan emas yang dikuasai PT Newmont Minahasa Raya di Kabupaten Minahasa Tenggara, PT J Resources di Kabupaten Bolaang Mongondow, PT Meares Soputan Mining di Kabupaten Minahasa Utara, PT Tambang Tondano Nuysa Jaya di Kabupaten Minahasa Utara, PT Gorontalo Sejahtera Mining di Kabupaten Bolaang Mongondow, dan PT Tambang Mas Sangihe di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud, hanya menguasai 183.623 hektar.

Penguasaan wilayah pertambangan terbesar berada di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara seluas 83.058,97 hektar, disusul Kabupaten Minahasa Selatan 48.841,30 hektar, Kabupaten Kepulauan Talaud 47.918 hektar, dan Bolaang Mongondow Timur seluas 36.648,32 hektar.

Lalu, Kabupaten Minahasa 31.585,99 hektar, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 31.150,72 hektar, Kabupaten Minahasa Tenggara 26.965,81 hektar, serta Kabupaten Bolaang Mongondow 13.598,64 hektar.

Sementara itu penguasan lahan di bawah 10.000 hektar, antara lain terdapat didi Kabupaten Kepulauan Sangihe 7.000 hektar, Kabupaten Minahasa Utara 6.986,96 hektar, dan Kota Tomohon 447,68 hektare.

Menurut mantan Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulut ini, peluang pengembangan mineral logam dan non logam di daerah ini ditunjang dengan potensi sumber daya dan cadangan yang cukup besar, seperti emas, bijih besi, pasir besi, batu gamping serta potensi lainnya.

"Selain itu, tersedianya pasar di dalam dan luar negeri serta kebijakan pemerintah yang mendukung peningkatan iklim investasi di bidang pertambangan mineral," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com