Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Leptospirosis di Sampang Telan 7 Nyawa

Kompas.com - 30/04/2013, 15:31 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

SAMPANG, KOMPAS.com — Wabah leptospirosis yang menyerang Kabupaten Sampang, Jawa Timur, hingga menelan 7 korban meninggal sampai Selasa (30/4/2013), ditetapkan sebagai kejadian luar biasa oleh Dinas Kesehatan Sampang.

Wabah yang disebabkan kencing tikus bercampur sisa-sisa air yang dibawa banjir di Kabupaten Sampang beberapa waktu lalu itu menimbulkan gejala mirip demam berdarah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Firman Pria Abadi menjelaskan, gejala leptospirosis mirip demam berdarah, seperti menggigil, nyeri otot pada betis, kepala pusing, dan mata tampak kuning kemerah-merahan.

"Semalam laporan data yang sampai ke kami sudah ada 5 korban meninggal dunia. Hari ini juga kami juga sudah menerima laporan 2 korban lagi yang meninggal dunia," katanya.

Selain 7 korban meninggal, ada 29 penderita leptospirosis yang saat ini menjalani perawatan di beberapa puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah Sampang. Sebagian dari mereka juga sudah ada yang dirujuk ke rumah sakit di Surabaya dan sebagian ke rumah sakit Pamekasan.

Pemerintah Kabupaten Sampang, kata Firman, sudah melakukan penelitian metode pencegahan bakteri tersebut agar tidak semakin meluas ke warga lainnya.

"Dugaan sementara, bakteri itu menyebar melalui air sisa banjir di rumah-rumah warga yang sudah bercampur dengan kotoran dan kencing tikus," katanya.

Firman mengatakan, untuk sementara ini, warga diharapkan secepatnya memeriksakan diri ke rumah sakit dan puskesmas terdekat jika ditemukan ada anggota keluarga yang mengalami gejala seperti demam berdarah. Mengenai biaya pengobatannya, pemerintah akan menanggung sepenuhnya.

Selain itu, Dinas Kesehatan Sampang sudah mengerahkan kepala desa dan lurah serta petugas puskesmas dan ibu-ibu pengurus PKK untuk menyampaikan kepada masyarakat waspada serangan leptospirosis. (Taufiqurrahman/K17-11)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com