Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bandung Garuk Puluhan Preman Terminal

Kompas.com - 19/04/2013, 19:13 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Dua truk angkut milik Polrestabes Bandung dijejali dengan puluhan pria bertato. Ditengarai, mereka adalah preman yang kerap meresahkan penumpang bus dan juga pedagang-pedagang yang beraktivitas di terminal. Puluhan pemuda usia dua puluhan itu terjaring razia penyakit masyarakat yang dilakukan oleh jajaran Polrestabes Bandung selama satu minggu.

Dari pantauan Kompas.com saat razia di terminal bus Antar-Kota Antar-Provinsi (AKAP) Cicaheum, Kota Bandung, Jumat (19/4/2013), polisi juga mengamankan tiga preman dalam keadaan mabuk seusai berpesta minuman keras di salah satu warung tuak di dalam terminal. Ketiga preman mabuk tersebut langsung digelandang ke atas truk bersama preman lainnya.

Selain preman, Polrestabes Bandung juga merazia beberapa warung di dalam terminal yang diduga menjadi tempat penjualan minuman keras. Alhasil, lima jeriken besar tuak dan puluhan botol minuman keras golongan B dari berbagai merek diamankan.

"Hari ini kami tengah melakukan operasi preman. Di mana indikasinya adalah sejumlah warga yang meresahkan warga lainnya dengan tindakan seperti memalak dan meminta secara intimidasi," kata Kasubag Pengendalian dan Operasi Polrestabes Bandung Kompol Kasmilan saat ditemui di sela-sela operasi.

Selain di terminal Cicaheum, operasi dan razia preman itu langsung dilanjutkan ke Terminal Bus Antar-Kota Dalam Provinsi (AKDP) Leuwipanjang. Diakui Kasmilan, setelah dipantau beberapa kalo oleh satuan Intel Polrestabes Bandung, potensi terbesar penyakit masyarakat adalah di terminal.

"Ini sudah menjadi target operasi kami. Dan berdasarkan survei tertutup dari bagian intel, ternyata para preman kebanyakan melakukan pemerasan di terminal," ungkapnya.

Setelah dijaring, puluhan preman tersebut, menurut rencana, langsung akan digelandang ke Markas Satuan Sabhara Polrestabes Bandung di Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung untuk diperiksa lebih lanjut.

"Dari puluhan preman itu akan diidentifikasi dan diklasifikasikan, mana yang masuk tindakan pidana dan mana yang masih bisa diberi pembinan," kata Kasmilan.

Nantinya, lanjut Kasmilan, setelah dipilih orang-orang yang tidak melakukan tindak krminal, akan diberikan pembinaan dari Satuan Pembinaan Masyarakat Polrestabes Bandung.

"Akan langsung diberikan pembinaan agar mereka bisa menjadi orang normal kembali," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com