Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, 28.000 Orang Jadi Pelanggan PSK di Kabupaten Semarang

Kompas.com - 18/04/2013, 14:25 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com — Jumlah pelanggan pekerja seks komersial (PSK) di Kabupaten Semarang dalam tahun 2012 tercatat mencapai 28.000 orang. Jumlah tersebut setidaknya terekam di empat area lokalisasi yang ada, yakni Tegalpanas (GP), Sukosari (Gembol), Bandungan, dan Kopeng, dengan jumlah PSK mencapai 787 orang.

Divisi Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Semarang, Taufik Kurniawan, mengatakan, tingginya transaksi seksual ini disebabkan tingkat mobilitas pekerja di Kabupaten Semarang. Jumlah itu belum termasuk transaksi seksual di lingkungan kerja (pabrik) yang tidak terdata.

"Kabupaten Semarang ini termasuk penyumbang laju percepatan penularan HIV/AIDS di Jawa Tengah yang tergolong tinggi. Kita memerlukan strategi pendekatan yang berbeda. Selama ini kan kita hanya berkutat pada PSK-nya saja. PSK-nya didorong-dorong soal pemakaian kondom misalnya, tapi laki-lakinya tidak," kata Taufik Kurniawan, Kamis (18/4/2013) siang.

"Sudah saatnya kita mengubah strategi dengan pola intervensi terhadap laki-laki berisiko tinggi (LBT) karena mereka ini sebagian sudah berkeluarga sehingga potensi penularannya cukup tinggi," kata Taufik lagi.

Pemaparan ini diungkapkannya di sela-sela kegiatan workshop "Penguatan Kemitraan Empat Titik Hotspot antara Pemerintah, Swasta dan Masyarakat" yang digelar selama tiga hari mulai Rabu (17/4/2013) hingga Jumat (19/4/2013) di Hotel C3, Ungaran.

Pada bagian lain, koordinator program LBT Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Yusuf mengatakan, dengan kegiatan tersebut diharapkan muncul nota kesepahaman antara pemerintah, swasta, dan masyarakat komunitas dalam penanggulangan HIV/AIDS.

"Kita mendorong agar kemitraan ini mencapai hasil 80 persen populasi berisiko tinggi terdampak informasi, 60 persen dari mereka berubah perilakunya dan diperoleh 70 persen pendanaan program dari dana domestik," jelas Yusuf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com