BIREUEN. KOMPAS.com - Warga Kecamatan Peusangan Selatan, Makmur dan Gandapura, Kabupaten Bireuen, resah dan mengeluh karena tanaman pisang yang mereka tanam mati mendadak akibat diserang penyakit seperti jamur pada batangnya.
Penuturan Sumardi (35), tak hanya pisang wak, ayam dan kapok juga mati dengan buah yang hampir matang. "Kejadian ini memang sudah hampir setahun, sudah pernah dilaporkan ke dinas terkait tapi tidak ada tindak lanjut," ungkap Sumardi.
Kondisi membusuknya batang-batang pisang tersebut mau tidak mau ikut mempengaruhi naiknya harga pisang di pasaran dalam beberapa waktu terakhir. "Kalau dulu agen bisa jual murah ke pedagang di pasar, sekarang karena hasil panen dari kami terbatas, terpaksa harga juga ikut naik," tambah Zuryani, pemilik kebun pisang di Kecamatan Makmur.
Diakui Makmur, upaya menggunakan obat semprot atau semacamnya sudah dilakukan, namun tidak membuahkan hasil. Warga berharap dinas terkait segera turun ke lokasi untuk mencari solusi supaya penyakit pada tanaman pisang itu dapat dicegah dan tak meluas lagi.
Hama tersebut diawali dengan munculnya warna hitam pada batang, daun pisang menguning dan perlahan mati. "Biasanya kalau kena penyakit tidak serentak seperti ini matinya, hanya beberapa batang dan bisa diantisipasi oleh petani," tambah Sumardi.
Begitupun, kali ini warga mengaku resah jika hama itu tidak segera ditangani karena bisa mengganggu perekonomian mereka yang bergantung dari hasil kebun. Tak hanya itu, harga pisang per sisir juga melejit belakangan ini. Jika sebelumnya pisang ayam bisa diperoleh Rp5.000-Rp6.000 per sisirnya, saat ini dijual sampai harga Rp10.000-Rp12.000 per sisir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.