Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Dirampas, Pendemo Serang Polisi

Kompas.com - 02/02/2013, 16:11 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com -- Aksi demonstrasi yang digelar Aliansi Masyarakat Pembela Rakyat (Ampera) Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (2/02/2013) di halaman kantor Panitia Pengawas Pemilu Pamekasan, diwarnai kericuhan. Demonstran menyerang aparat kepolisian setempat yang mengamankan jalannya unjuk rasa.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kericuhan dipicu oleh perampasan ban mobil bekas milik pendemo yang baru diturunkan dari dalam mobil, oleh salah satu anggota polisi. Melihat bannya dirampas, tiba-tiba puluhan massa menyerang polisi dengan melempar botol air mineral ke barisan polisi yang berjaga. Namun massa berhasil diredam oleh sesama peserta aksi lainnya agar tidak terjadi bentrok dengan keamanan.

Koordinator aksi Zainal Abidin meminta aparat kepolisian jangan memancing amarah warga yang sedang emosi. Sebab warga tidak mau bertindak anarkis. Menurutnya, aksi bakar ban di jalan hanya sekadar ekspresi biasa atas kekesalan warga terhadap Panwaslu Pamekasan yang tidak kunjung keluar menemui mereka.

"Polisi jangan menghalang-halangi aksi ini. Masyarakat datang untuk aksi damai dan tidak ingin bentrok dengan keamanan," katanya.

Massa benar-benar tenang setelah ban diserahkan kembali oleh polisi kepada massa. Setelah itu, massa kemudian memblokade jalan dengan membakar ban di depan pintu masuk kantor Panwaslu Pamekasan. Akibatnya, arus lalu lintas dari dua arah macet. Semua kendaraan dialihkan ke jalan alternatif untuk mengurai kemacetan. Sebab, antrean kendaraan di jalur provinsi itu mengular sampai 1 kilometer.

Kapolres Pamekasan, AKBP Nanang Chadarusman di lokasi kejadian mengatakan, polisi bukan mau merampas ban milik massa. Tetapi ingin mengendalikan agar tidak terjadi aksi bakar ban sampai beberapa kali.

"Kami hanya mengantisipasi saja agar tidak ada korban yang terkena api dan tidak mengganggu fasilitas umum seperti jalan," ungkapnya.

Tidak mendapat penghadangan dari polisi, massa bebas masuk ke lokasi kantor Panwaslu Pamekasan. Ratusan anggota polisi sempat membentengi depan kantor Panwaslu setelah sehari sebelumnya diduduki oleh warga karena aksi mereka tidak diketahui polisi.

Massa ingin bertemu dengan tiga anggota Panwaslu Pamekasan, untuk meminta penjelasan soal rekomendasi yang tidak meloloskan semua pasangan calon pada Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan karena semuanya dianggap tidak memenuhi persyaratan.

Namun Massa tidak ditemui oleh satupun dari tiga anggota Panwaslu Pamekasan. Tiga kali aksi yang digelar Ampera ke kantor yang berlokasi di bekas stasiun kereta api itu, tidak pernah ditemui perwakilan Panwaslu. Massa pun tetap bertahan dengan kawalan aparat kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com