Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Dimanipulasi, Sisa Surat Suara Dibakar

Kompas.com - 29/01/2013, 20:05 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

TIMIKA, KOMPAS.com -- Tak ingin hasil pemungutan suara di TPS 100 dimanipulasi, warga RT 3, Kelurahan Kwamki Baru, Distrik Mimika Baru sepakat untuk membakar sisa surat suara yang tidak terpakai dalam pemungutan suara, Selasa siang tadi (29/1/2013). Meski sempat terjadi perdebatan antara sejumlah warga dengan Edi Timang, ketua RT 3, namun akhirnya semua menyepakati untuk membakar sisa surat suara tersebut.

Sejak pagi warga Kelurahan Kwamki Baru sudah berkumpul di rumah ketua RT 3 dan RT 4 untuk mengikuti pemungutan suara dalam pemilihan gubernur, di Kelurahan Kwamki Baru, Distrik Mimika Baru, Kota Timika. Meski tak semua warga terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) di TPS tersebut, namun mereka tetap setia mengikuti jalannya pemungutan suara untuk mengetahui perolehan suara dari masing-masing kandidat.

Menurut Damaris, ketua TPS 100, banyak warga yang tidak menggunakan hak suara karena nama mereka tidak tercantum dalam DPT. Kebanyakan yang tidak memilih adalah warga yang berasal dari RT lain di Kelurahan Kwamki Baru, namun terdaftar dalam DPT TPS 100.

Pelaksanaan pemungutan suara di TPS 100 baru dilaksanakan pada pukul 11.00 WIT, setelah kotak suara diantar pihak PPD Mimika Baru. Hasil perhitungan suara di TPS 100 pada sore tadi, pasangan nomor urut 1, Noakh Nawipa-Johanes Woff mendapat 14 suara; pasangan nomor urut 2, M.R. Kambu-Blasius Adolf Pakage mendapat 28 suara dan; pasangan nomor urut 3, Lukas Enembe-Klemen Tinal mendapat 31 suara.

Lalu, pasangan nomor urut 4, Wellington Wenda-Weynand Watori mendapat 7 suara; pasangan nomor urut 5, Alex Hesegem-Marthen Kayoi meraih 4 suara dan; pasangan nomor urut 6, Habel Melkias Suwae-Yop Kogoya mendapat 20 suara.

Dari total 330 surat suara di TPS 100, sebanyak 138 surat suara yang terpakai. Rinciannya, 104 suara sah dan 34 suara dinyatakan tidak sah, serta 192 surat suara tidak terpakai.

Seusai perhitungan suara, sejumlah tokoh masyarakat langsung meminta agar sisa kertas suara dibakar karena mereka khawatir suara dari TPS 100 akan dimanipulasi di tingkat PPD ataupun KPUD.

Menurut Pendeta Izak Onawame, surat suara harus dibakar karena pengalaman pada pemilihan umum sebelumnya, suara dari TPS mereka selalu dimanipulasi.

"Sisa surat suara itu nanti ditusuk untuk memenangkan pasangan tertentu oleh orang yang sudah dibayar, jadi harus dihancurkan. Ini baru murni supaya tidak ada lagi manipulasi," tandas Izak Onawame.

Izak berharap agar cara demikian juga dilakukan di TPS lain, sehingga tidak ada lagi manipulasi suara, agar pemimpin yang terpilih benar-benar merupakan aspirasi murni masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com