Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padi Terendam Lagi, Petani Tanam Ulang

Kompas.com - 07/01/2013, 12:36 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

KEBUMEN, KOMPAS.com - Akibat banjir yang disebabkan jebolnya sedikitnya 18 tanggul sungai dan irigasi di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, para petani terpaksa tanam ulang. Sebagian bahkan sudah dua kali melakukan tanam ulang sejak awal Desember akibat padi selalu rusak tergenang banjir saat masih berusia muda.

Kepala Bidang Irigasi pada Dinas Sumberdaya Air dan Energi Sumberdaya Mineral (SDA dan ESDM) Kabupaten Kebumen Muchtarom, Senin (7/1/2013) mengatakan, tanggul sungai dan irigasi yang jebol berada di Sungai Kemit, Sungai Karanganyar, Sungai Kethek, Sungai Turus, dan Sungai Kedungbener.

Puryono (45) petani Desa Banjarwinangun, Kecamatan Petanahan mengaku, sawahnya sudah terendam banjir sejak dua hari terakhir. "Rencananya saya mau sewa mesin pompa untuk menyedot genangan air dari sawah. Sebab, meskipun sudah dibuat tanggul darurat dengan karung berisi pasir dan batu, tetapi genangan air tidak dapat menyusut begitu saja," keluhnya.

Menurut Gandung Supriyo (32) petani Desa Aditirto, Kecamatan Pejagoan, selama musim hujan ini telah beberapa kali terjadi banjir di areal persawahan di desanya sehingga petani terpaksa menanam ulang antara dua hingga tiga kali. Bahkan dia mengaku sudah dua kali mengganti bibit padi selama awal musim tanam ini.

"Awal Desember kemarin sebenarnya sudah tanam, namun rusak akibat banjir. Kemudian saya menanam kembali dan usia tanamnya baru 20 hari, namun sekarang direndam banjir lagi karena tanggul irigasi jebol," katanya.

Para petani berharap pemerintah memberi bantuan bibit padi bagi sawah yang terendam banjir akibat luapan sungai maupun irigasi. Jika tidak segera diganti, tanaman padi dipastikan membusuk.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com