SERDANG BEDAGAI, KOMPAS.com - Ketika banjir merendam 2.326 rumah di enam kecamatan Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, warga kesulitan menjangkau posko atau pengungsian dari rumahnya karena dikepung banjir. Saat itulah belasan anggota Ancol Arung Jeram (AAJ) turun dengan enam perahu karet.
Mereka lantas membantu warga mengungsi. Mereka juga rutin mengantar anak-anak sekolah, dengan menjemputnya dari rumah yang terendam banjir.
Hingga Jumat (9/11/2012), sudah enam hari para anggota AAJ itu membantu warga. Mereka tidak menerima bayaran. "Semua ini karena kami ingin menolong. Kami tidak bisa hanya menyaksikan warga kesulitan," kata Arif Lubis, salah satu anggota AAJ.
Arif termasuk anggota AAJ yang dalam enam hari secara rutin melayani warga. Kadang, dia juga mengantar pejabat yang hendak mengetahui kondisi banjir secara langsung di daerah terparah, dengan menggunakan perahu karet. Dia hanya menerima uang untuk beli rokok atau minuman.
Hal senada dikatakan Kurnia, rekan Arif. "Kami sudah terbiasa mengarungi air dengan perahu karet, jadi sudah selayaknya kami bantu warga," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Serdang Bedagai, Joni Walker Manik, menjelaskan, dedikasi paraa anggota AAJ layak mendapatkan dua jempol. Mereka bekerja tanpa mengeluh dan siap dibutuhkan setiap waktu.
Untuk itu, Joni berencana memberikan sejumlah dana untuk operasional AAJ selama menolong warga. Tidak hanya untuk uang makan, Joni setidaknya berfikir untuk memberikan dana lebih dari itu. Alasannya, tanpa peran AAJ, sulit pemerintah menangani para korban banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.