Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kolaka Rayakan Lebaran Ketupat di Pantai

Kompas.com - 26/08/2012, 18:18 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com -- Seminggu setelah Idul Fitri 1433 H, masyarakat Kecamatan Toari dan Watubangga serta beberapa kecamatan lainnya di Kolaka, Sulawesi Tenggara tumplek di Pantai Lamunre, Desa Lamunre, Kecamatan Watubangga, Minggu (26/8/2012).

Kedatangan mereka untuk melanjutkan tradisi yang sudah berlangsung cukup lama. Tradisi ini dikenal dengan "Lebaran Ketupat", dimana masyarakat yang melakukan rekreasi dengan membawa sanak saudara melengkapi menu hidangan dengan ketupat.

Salah seorang warga Kecamatan Toari yang merayakan Lebaran Ketupat, Selamet mengungkapkan tradisi ini merupakan kegiatan tahunan yang selalu dilakukan di Pantai Lamunre.

"Sudah 25 tahun masyarakat melakukan tradisi ini. Sebenarnya pertama kali yang melakukan tradisi Lebaran Ketupat ini adalah suku Jawa yang berada di Desa Ranomentaa dan Wowoli. Tapi sekarang sudah bercampur, jadi tradisi ini menjadi ramai, bukan hanya suku Jawa saja, kita sudah bersatu dengan mereka," katanya, Minggu (26/8/2012).

Menurutnya, Lebaran Ketupat awalnya dirayakan hanya dengan makan - makan saja, dan yang hadir hanya beberapa keluarga. Tetapi lama kelamaan banyak orang yang mengikutinya. Akhirnya masyarakat setempat "menyepakati" jika satu minggu setelah Lebaran akan melaksanakan Lebaran Ketupat.

"Semua berawal dari satu pemahaman. Seluruh warga sepakat melakukan hal ini. Di samping untuk rekresasi, bisa juga jadi ajang silaturahmi sesama warga kampung dan warga dari kampung lain. Mungkin saat ini yang mengikuti tradisi ini sekitar 2.000 orang," ujarnya.

Selamet menambahkan, sebenarnya dulu Lebaran Ketupat ini pernah akan dipindahkan di lokas Eks Hoyomas di Kecamatan Watubangga. Tetapi masyarakat tidak ada yang setuju, kendati pemerintah setempat sudah menyiapkan fasilitias yang sangat lengkap. "Semuanya ditolak oleh masyarakat, sampai saat ini tradisi ini dilakukan di Pantai Lamunre," tegasnya.

Tradisi Lebaran Ketupat ini membawa berkah bagi pedagang dadakan. Salah satunya Sukri, dia mengaku mendapat untung Rp 2 juta dari berjualan saat Lebaran Dadakan. Padahal ia hanya menjual bakso dan es blender. "Mereka tidak akan belanja bakso, karena rata-rata asyik makan bareng keluarga," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com