Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat RRI Jember Dilempar Batu di Kereta

Kompas.com - 10/07/2012, 15:05 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Kepala Seksi Pemberitaan Radio Republik Indonesia (RRI) Jember, Subiantoro (54) harus menjalani perawatan serius di RSUP dr Kariadi Semarang, Selasa (10/7/2012). Ia mengalami luka cukup parah di bagian mata akibat terkena lemparan batu dari segerombolan orang tidak dikenal saat hendak turun dari kereta api di dekat stasiun Tawang Semarang, Senin (9/7/2012) malam.

Kejadian ini bermula saat Subiantoro melakukan perjalanan menggunakan kereta api Gumarang dari Surabaya menuju Semarang dan dijadwalkan tiba di stasiun Tawang sekitar pukul 21.30 WIB. Ia menceritakan, ketika itu pramugari memberi pengumuman bahwa tiga menit lagi kereta akan masuk ke stasiun Tawang.

"Kemudian saya berdiri di depan pintu, tidak berselang lama saya merasakan sakit yang luar biasa di bagian mata," ungkapnya saat ditemui di ruang Merak RSUP dr Kariadi.

Ia datang ke Semarang untuk mengikuti rapat pemberitaan RRI tingkat nasional. Saat kejadian, pintu kereta masih dalam kondisi tertutup dan tiba-tiba ada hantaman keras dan serpihan kaca berhamburan ke muka korban hingga mengenai mata bagian kanan. "Saya tersadar dan tahu-tahu sudah diangkat oleh staf kereta Gumarang, darah terus mengucur dari bagian mata dan saya ingatnya mereka meminta pertolongan untuk saya dan saya tidak sadar lagi," tambahnya.

Petugas kemudian membawa Subiantoro ke RS Panti Wiloso Citarum. Namun karena harus mendapatkan perawatan intensif, korban kemudian dibawa ke RSUP dr Kariadi.

Anak pertama korban, Aning Karindra Ariyanti yang menunggui di rumah sakit mengatakan terdapat pecahan kaca yang masuk ke mata dan melukai kornea. Selain itu masih ada serpihan di kelopak mata dan dahi yang perlu penindakan. "Kejadiannya di sekitar wilayah Kaligawe menuju stasiun Tawang, karena kejadian itu bapak harus menjalani operasi," ujarnya.

Diduga pelemparan dilakukan sejumlah orang di sepanjang jalur pengerjaan rel ganda karena tidak terima dengan adanya penggusuran. Sedangkan dugaan lain lemparan batu dilakukan orang-orang yang suka mabuk di pinggir rel. "Kami sendiri tidak tahu pelemparan itu karena apa, ini untuk peringatan kita semua agar lebih berhati-hati," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com