Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKSDA Lampung Gagalkan Penyelundupan Burung Langka

Kompas.com - 12/12/2011, 15:33 WIB
Yulvianus Harjono

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Aparat dari Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung menggagalkan upaya penyelundupan sejumlah satwa dilindungi, yaitu burung-burung langka macam burung cendrawasih dan kakaktua jambul di Pelabuhan Bakauheni Lampung.

Satwa-satwa ini hendak dijual ke luar negeri. Penggagalan upaya penyelundupan satwa-satwa langka ini dilakukan Minggu (11/12/2011).

Dari tangan tersangka SAS (36), aparat menyita dua ekor burung cendrawasih, tiga ekor burung kakatua raja, dua ekor nuri merah kepala hitam, sepuluh ekor burung bayan dan sembilan ekor burung merak yang masih anakan.

Gelar perkara pengungkapan kasus ini, Senin (12/12/2011) dihadiri Direktur Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan RI, Darori. Kepada wartawan, Darori meyakini, satwa-satwa yang berasal dari berbagai daerah lalu dikumpulkan di Pasar Pramuka Jakarta ini hendak diselundupan ke luar negeri.

"Nampaknya, mereka akan menyelundupkannya ke luar negeri melalui Medan. Karena di Jakarta semakin ketat, mereka kini terus mencari cara dan jalur baru untuk melakukan hal yang dilarang ini.

Menurut dia, di luar negeri, burung-burung langka yang kebanyakan dari Papua ini dihargai sangat mahal. "Untuk Cendrawasih misalnya, seekor bisa mencapai Rp 50 juta," ungkap dia. Padahal, pelaku membelinya hanya dengan harga Rp 250.000 per ekor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com