Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Denpasar Imbau Masyarakat Jangan Terpancing Isu

Kompas.com - 14/10/2011, 19:51 WIB
Ayu Sulistyowati

Penulis

KUTA, KOMPAS.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu yang beredar melalui pesan singkat telepon genggam ataupun dari mulut ke mulut.

Saat ini tersiar isu bahwa sirene early warning system (EWS) yang terpasang sebagai peringatan jika ada tsunami itu berbunyi pada saat gempa berlangsung Kamis siang kemarin.

"Itu tidak benar. Sekali lagi tidak benar! Alat early warning system yang jumlahnya enam unit di 'Pulau Dewata' ini berfungsi dan selalu dicek bunyinya setiap tanggal 26 tiap bulan, tetapi tidak pada kejadian gempa Kamis kemarin itu. Jadi, alat itu sama sekali tidak berbunyi," jelas Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar Endro Tjahjono, saat dihubungi Kompas.com malam ini.

Endro menegaskan, masyarakat tidak perlu percaya jika mendapatkan pesan singkat telepon genggam yang mengatasnamakan BMKG Denpasar. Ia berharap masyarakat semakin cerdas dan tidak berpikir pendek sehingga percaya begitu saja.

Untuk mendapat informasi benar terkait gempa dan bencana lainnya, masyarakat disarankan mengakses website www.bmkg.go.id atau menelpon ke Kantor BMKG Wilayah III Denpasar di Tuban, di nomor telepon 0361751122. 

Sementara itu, pascagempa pada Kamis siang, gempa susulan terus melanda Bali. BMKG Bali mencatat hingga Jumat kemarin sudah terjadi 18 kali gempa susulan dengan kekuatan rendah, berkisar 3 skala Richter.

"Gempa-gempa susulan berkekuatan rendah, makanya cenderung tidak dirasakan guncangannya oleh masyarakat," jelas Endro.

Sementara itu, Endro juga menyesalkan banyaknya isu via SMS, BBM, ataupun jejaring sosial yang menyesatkan seperti menyebut akan terjadi gempa berkekuatan 7,9 SR dan menyebut alarm tsunami early warning system di Kuta sempat berbunyi.

Akibat isu-isu yang beredar itu, kata Endro, pihaknya menerima banyak sekali pertanyaan via telpon terkait kebenaran isu itu dari berbagai kalangan seperti kalangan perhotelan, konsulat jenderal, ataupun masyarakat luas.

"Saya tegaskan bahwa isu-isu itu sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan karena sampai saat ini belum ada satu pun alat yang mampu mendeteksi akan terjadi gempa," tegasnya.

Selain itu, kata dia, alarm tsunami early warning system hanya akan berbunyi bila terjadi gempa besar, di atas 7 SR. "Jadi tidak benar ada alarm bunyi," ujarnya. Saat ini, di Bali ada enam alat pendeteksi tsunami yang dinyatakan berfungsi baik.

Endro mengharapkan masyarakat tidak mempedulikan isu-isu tidak bertanggung jawab yang kerap mengatasnamakan BMKG. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com