Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang di Dalam ATM BRI Masih Utuh

Kompas.com - 07/10/2011, 15:29 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengungkapkan, dari hasil penelusuran tim kepolisian di tempat terjadinya ledakan bom di ATM BRI di Jalan Gejayan, DI Yogyakarta, uang dalam mesin tersebut masih utuh.

Sementara atap ATM itu terbakar bersama besi-besinya. Pusat Laboratorium Forensik Polda DIY masih mendalami kerusakan ATM. "Tim masih mendalami apakah bom molotov atau korsleting hubungan pendek arus listrik. Yang jelas, kaca pecah, ATM-nya terbakar, tapi uang di dalamnya masih utuh. Besi-besi di ATM juga terbakar," ujar Anton di Gedung Humas Polri, Jakarta, Jumat (7/10/2011).

Ia belum dapat memastikan apakah bom yang dipakai termasuk bom molotov ataupun bom rakitan. "Bom rakitan atau bom molotov juga masih didalami. Tidak ditemukan bekas bom seperti paku dan mur. Di sana hanya ditemukan tas milik pelaku dan bau minyak tanah di tempat kejadian," ujarnya.

Kepolisian, kata Anton, juga masih mendalami apakah motif bom sebagai teror belaka atau terdapat niat pelaku untuk merampok ATM tersebut. "Ini salah satu bentuk teror. Apakah ingin merampok ambil uang atau tidak kita tunggu hasil lidiknya," lanjutnya.

Anton menyatakan, jika kejahatan tersebut termasuk pidana umum, maka kepolisian membutuhkan waktu 1 x 24 jam untuk mendalaminya lebih lanjut. Jika termasuk dalam kejahatan teroris, dibutuhkan waktu 7 x 24 jam untuk memeriksa pelaku.

Seperti diketahui, ledakan keras yang diduga bom menghancurkan mesin ATM BRI serta menghanguskan satu mesin ATM BNI di Jalan Gejayan, DIY, Jumat (7/10/2011) sekitar pukul 02.10. Satu orang yang diduga pelaku diamankan polisi.

Lokasi ledakan persis berada di samping swalayan Vikita. Mesin ATM BRI tampak hangus dan mesin di dalamnya hancur, sedangkan mesin ATM BNI masih utuh meski ruangannya sebagian hangus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com