Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahanan Kabur, Pembesuk Ganti Ditahan

Kompas.com - 21/02/2011, 00:52 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Ada-ada saja cara tahanan kabur dari pengapnya bui. Khatibul Angkat (32), warga Aceh yang dikurung di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan, Sumatera Utara, berhasil kabur dengan cara cerdik.

Guna mengusut kaburnya tersangka pencurian itu, polisi Medan memeriksa seorang pembesuk bernama Daud (35). Menurut Kapolsekta Medan Helvetia, Kompol Sutrisno Hadi, Minggu (20/2/2011), Khatibul Angkat kabur dari Rutan Medan, Selasa (8/2/2011) sekitar pukul 12.30 WIB lalu.

Ia bisa keluar karena menggunakan tanda pengenal tamu yang biasa dipakai untuk berkunjung ke Rutan tersebut. Ternyata, tanda pengenal itu sebetulnya milik pembesuk bernama Daud yang dibawa rekannya bernama Hery saat mengunjungi Khatibul di Rutan Medan.

Sedangkan Daud saat ini masih berada di dalam Rutan Medan. Ia tidak bisa keluar karena tanda pengenalnya dibawa lari oleh si Khatibul tadi. 

Sutrisno mengatakan, dalam kasus kaburnya Khatibul itu, Daud tidak mungkin dijadikan sebagai tersangka karena dia juga merasa ditipu oleh Hery yang membawanya ke Rutan Medan. Oleh karena itu, pihak kepolisian hanya minta penjelasan terhadap Daud, setelah itu dia diserahkan lagi ke Rutan Medan.

Dalam kasus tahanan yang melarikan diri itu, petugas kepolisian telah dikerahkan memburu Khatibul ke Langsa, Aceh Timur. "Tahanan tersebut diduga melarikan diri ke Aceh, ke tempat sanak keluarganya," kata Sutrisno.

Ketika ditanya apakah kepolisian telah  menemukan tempat persembunyian tahanan itu di wilayah Aceh, Sutrisno mengatakan,  beberapa titik sudah diketahui, namun ini masih dirahasiakan.

"Kalau kami jelaskan, tahanan  itu kabur lagi. Ya kita tunggu saja nanti hasilnya, yang penting Khatibul itu bisa kami tangkap," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com