Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggrek Pensil di Danau Dendam Tak Sudah

Kompas.com - 18/08/2010, 09:38 WIB

BENGKULU, KOMPAS.com - Balai konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Bengkulu berhasil membudidayakan anggrek pensil yang terancam punah di sekitar Danau Dendam Tak Sudah, Kota Bengkulu.      "Anggrek pensil (vanda hookeriana) itu awalnya ditemukan beberapa batang pada habitatnya di kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) kemudian dibudidayakan," kata Kabag Tata Usaha Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Suaprtono, Rabu (18/8/2010).      Setelah dibudidayakan, tanaman langka itu mulai berkembang biak dan rencananya akan ditanam kembali pada habitat awal di sekitar obyek wisata DDTS tersebut.      Awalnya, bunga langka itu ditemukan hanya tujuh batang, sekarang sudah berkembang menjadi 400 batang dan tumbuh cukup baik seperti alami.      Bunga anggrek itu selama tumbuh di sekitar DDTS dalam kawasan Cagar Alam Dusun Besar (CADB), namun populasinya hampir punah akibat habitatanya rusak terbakar saat musim kemarau.      Bunga langka di dunia itu awalnya sangat banyak tumbuh di sekitar Danau Dendam tersebut, namun akibat kerusakan kawasan hutan cagar alam di bagian hulunya, debit air danau turun drastis pada saat musim kemarau.      Padahal, anggrek yang punya nilai jual tinggi itu hidup menumpang pada bunga bakung (crinum asiaticum), sementara bunga bakung itu banyak yang mati akibat surutnya permukaan air danau dan terbakar pada musim kemarau.      Dalam surveinya di sekitar DDTS beberapa tahun lalu itu, berhasil menemukan beberapa puluh batang bunga vanda yang masih hidup sempurna, tujuh batang di antaranya diambil dan dibudidayakan untuk diselamatkan dari kepunahan.      Pembudidayaan bunga vanda itu kerja sama dengan Ny. Maimuna, salah seorang penggemar anggrek di Kota Bengkulu dan kini sudah berhasil dikembangkan sebanyak 400 batang.      "Dari jumlah itu sudah dikembalikan ke habitatnya di sekitar DDTS sebanyak 200 batang dan sudah hidup secara alami, sehingga warga Bengkulu ke depan akan menikmati keindahan bunga anggrek pensil tersebut," paparnya.      Di Provinsi Bengkulu anggrek pensil satu-satunya hidup dirawa-rawa di sekitar DDTS dalam CADB, namun di habitanya itu sekarang sudah sangat jarang dijumpai dan terancam punah.      Untuk mengatisipasi kepunahan bunga langka itu, BKSDA berupaya untuk membudidayakannya dan terbukti berhasil, sehingga bunga vanda tersebut masih aman dari kepunahan.      Bunga anggrek pensil mempunyai warna yang indah dan menawan serta mempunyai kesegaran yang tahan lama (22 hari), bunga tersebut merupakan salah satu jenis anggrek di Indonesia yang dapat merebut hati masyarakat Inggris.      Saat Inggris menduduki Bengkulu sekitar tahun 1882, bunga langka itu dinobatkan sebagai "Ratu Anggrek" dan pernah mendapatkan hadiah "Fist Class Certificate".      "Anggrek ini pertama kali ditemukan oleh Lobb di Labuan, Kalimantan, namun vanda hookerinia diberikan sebagai penghormatan terhadap Sir William Jackson Hooker, seorang mahaguru ahli botani yang pernah menjabat sebagai direktur kebun raya Kew Inggris," kata Supartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com