Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascakematian Kwalik, Warga Diminta Tak Anarkis

Kompas.com - 21/12/2009, 10:50 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com - Anggota DPR RI Diaz Gwijangge yang juga tokoh pemuda pada masyarakat Pegunungan Tengah Papua, Senin (21/12/2009) di Jayapura, meminta agar masyarakat, terutama di Timika, tidak terpancing atau terprovokasi untuk berbuat anarkis pascakematian Kelly Kwalik.

Ia meminta agar masyarakat bersabar dan mengawal proses hukum yang sedang dijalani tersangka, Jeep Murib (24) yang ditangkap saat penggerebekan terhadap Kelly Kwalik 16 Desember lalu.

Sementara itu, di Timika dilaporkan kondisi masih panas. Massa masih memadati pekarangan DPRD Kabupaten Mimika. Menurut rencana, hari ini akan dilakukan pemakaman jenazah Kelly Kwalik.

Diaz lebih lanjut menyesalkan penangkapan Kelly Kwalik yang berakhir dengan penembakan mati terhadap Panglima Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM). "Lebih baik kalau almarhum ditangkap hidup-hidup untuk membuka tabir dan mata rantai semua yang ditudingkan dan diklaimkan kepadanya. Tidak bisa seorang dianggap berbuat sesuatu hanya berdasarkan klaim, harus ada bukti," ujarnya.

Menurut analisanya, Kelly Kwalik terpaksa menodongkan pistol karena panik saat digerebek aparat di sebuah rumah di daerah Gorong-gorong Timika. Ia yakin sebenarnya aparat yang sudah mempersiapkan penggerebekan itu mampu menangkapnya hidup-hidup.

"Kelly Kwalik biasanya tinggal di hutan. Mungkin karena sudah usia jadi mau turun ke kota (Timika). Ini sebenarnya kan pertanda baik, kenapa tidak ditangkap dengan baik-baik pula. Masalah di Papua tidak akan selesai dengan penggunaan senjata," keluhnya.

Ia mengharapkan Jakarta dan instansi terkait mengevaluasi menyeluruh permasalahan ini. Menurutnya, berbagai persoalan kekerasan masih terjadi di Papua karena terjadinya kegagalan pembangunan di Bumi Cenderawasih.

Diaz mendesak dilakukannya dialog nasional antara Jakarta-Papua untuk menyelesaikan secara tuntas berbagai permasalahan di Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com