Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor di Purworejo, 37 Rumah Rusak, 285 KK Terisolir

Kompas.com - 21/11/2009, 19:51 WIB

PURWOREJO, KOMPAS.com - Bencana longsor terjadi di Desa Cepedak dan Giyombong, Kecamatan Purworejo, Jumat (20/11) malam. Akibat musibah ini, 37 rumah rusak ringan, sembilan rumah roboh, dan Desa Giyombong yang berpenduduk 285 kepala keluarga (KK) terisolir karena akses jalan tertutup longsor.

Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Hardoyo, Sabtu (21/11) mengatakan, saat ini pihaknya masih terus mendata kerusakan dan nilai kerugian yang ditimbulkan. "Sejauh ini, diperkirakan, nilai kerugian mencapai ratusan juta rupiah," ujarnya.

Longsoran tanah tersebut berasal dari kawasan perbukitan Menoreh sebelah barat, dengan tinggi bukit berkisar 40-50 meter dari tanah. Delapan dari sembilan rumah yang roboh tersebut terdapat di Desa Giyombong, dan satu rumah lainnya di Desa Cepedak. Dari 37 rumah yang rusak ringan, sebanyak 35 rumah terdapat di Desa Giyombong, dan dua rumah di Desa Cepedak.

Di Desa Giyombong, longsor juga telah merobohkan tiang-tiang listrik dan memutus saluran pipa yang dipasang warga dari sumber air di perbukitan menuju desa. Hal ini membuat listrik padam, dan seluruh warga kesulitan air bersih.

Selain itu, sebanyak 49 titik longsoran juga jatuh menutupi akses yang menghubungkan antara Desa Giyombong hingga pusat kecamatan Bruno yang berjarak sekitar 20 kilometer. Satu titik longsoran bisa menutupi jalan sepanjang tiga hingga 20 meter. Kondisi ini membuat akses jalan benar-benar tertutup dan tidak dapat dilalui kendaraan apa pun, roda dua sekalipun.

Desa Giyombong adalah desa terakhir di Kecamatan Bruno, yang bersebelahan dengan Sapuran, Kabupaten Wonosobo. Untuk menuju Kabupaten Wonosobo, mereka harus menyeberangi hutan pinus. Untuk aktivitas sehari-hari, warga biasa memanfaatkan akses jalan menuju pusat kecamatan Bruno.

Kepala Desa Giyombong Yogi Santoso mengatakan, sejak Jumat malam, evakuasi warga berikut barang-barang yang dapat diselamatkan, sudah mulai dilakukan. Mereka yang menjadi korban, baik yang rumahnya roboh atau rusak ringan, saat ini sudah diungsikan ke rumah tetangga atau kerabat yang lokasinya cukup aman dan tidak berpotensi tert impa longsor. "Mulai hari ini, kami juga akan mulai melakukan kerja bakti untuk membersihkan sisa-sisa longsoran," ujarnya.

Dengan adanya bencana ini, Yogi menginstruksikan segenap warga Desa Giyombong untuk waspada. Saat malam, setiap keluarga diminta bergantian tidur, untuk berjaga-jaga, mengantisipasi bencana longsor.

Sebelumnya, Yogi mengatakan, bencana ini didahului turunnya hujan lebat sejak Jumat sore, sekitar pukul 16.00. Tak berapa lama, muncul beberapa titik longsoran kecil, dan pada mal am hari, suasana desa pun berangsur panik karena rumah sejumlah warga mulai tertimpa longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com