Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Anestesi Rosita-Rosida Dua Jam Lebih

Kompas.com - 13/08/2009, 11:32 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Proses anestesi (induksi/pembiusan) dalam operasi pemisahan kembar siam Rosita-Rosida berjalan lama, karena posisi dada hingga perut yang menyatu relatif panjang sehingga menyulitkan tim dokter pembedahan kembar siam RSUD Dr. Sutomo Surabaya.
    
"Idealnya, proses anestesi membutuhkan waktu satu jam," kata Juru Bicara Tim Dokter Bedah Kembar Siam RSUD Dr. Sutomo Surabaya, dr Agus Harianto SpA(K), di RS Surabaya International, Kamis. Namun, jelas dia, prosesnya ini sudah menelan waktu dua jam lebih. Padahal, proses anestesi itu dilakukan sejak pukul 07.10 WIB. Akan tetapi, prosesnya baru selesai pukul 10.15 WIB.
    
"Kemungkinan, kesulitan yang dihadapi tim dokter kami juga karena usia kedua bayi kembar siam itu yang terlalu dini (6 bulan) untuk dioperasi. Biasanya, usia minimal seorang bayi yang dioperasi harus 1 tahun," ujarnya.
    
Akibatnya, kata dia, tim dokter bedah di sini harus memakan waktu lama hanya untuk mencari pembuluh darah tempat memasukkan infus. Sementara, operasi ini sendiri diperkirakan berlangsung selama 15 jam. "Kami tidak mau buru-buru, karena kesalahan kecil saja bisa berakibat fatal terhadap kondisi mereka," katanya.
    
Sementara, terkait dininya usia si jabang bayi saat operasi, ia menambahkan hal tersebut karena kondisi Rosita kurang bagus, sering mengalami sesak nafas, akibat banyaknya riak dalam saluran pernafasan. Sejak dipindahkan ke RS Surabaya International pada tanggal 26 Mei lalu, ia sudah tiga kali mengalami sesak nafas. Jika menunggu lebih lama, kondisi Rosita dikhawatirkan memburuk. Karena itu, keduanya harus segera dipisahkan.
    
"Kalau sampai terjadi pneumonia (radang paru-paru) pada Rosita, itu bisa lebih gawat lagi," katanya.
    
Sebelumnya, menjelang operasi pada pukul 07.00 WIB, kondisi kedua bayi optimal. Bahkan, riak di saluran pernafasan Rosita sudah bersih dan ia siap dioperasi. Di sisi lain, sebagai penanda untuk membedakan keduanya, tim dokter memasangkan topi warna merah untuk Rosita dan kuning untuk Rosida. "Warna merah dipilih karena kondisi Rosita lebih gawat, dibandingkan Rosida," katanya.
    
Ia menambahkan, kasus kembar siam Rosida-Rosita ini lebih sulit daripada operasi sebelumnya, yakni Janeetra-Janeeta yang sudah berhasil dipisahkan oleh tim dokter kembar RSUD Dr Soetomo. Keduanya juga tidak sempat dipasang "tissue expander", yakni jaringan yang dibutuhkan untuk menutup bagian tubuh yang terbuka setelah kedua bayi dipisahkan.
    
"Pemasangan tissue expander butuh waktu 6-10 minggu, sementara kondisi bayi tidak bisa menunggu lebih lama lagi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com