Sepeda Listrik Semakin Diminati

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Sepeda listrik semakin digemari masyarakat karena hemat dan tidak mencemari lingkungan. UD Armada Jaya, dealer sepeda listrik merek Trekko yang beralamat di Jalan HOS Cokroaminoto Kota Yogyakarta, misalnya, bisa menjual 20-an unit per bulan.

Animo masyarakat diperkirakan semakin tinggi karena sepeda listrik terbukti bandel dan perawatannya mudah. Berbeda dengan motor bensin yang ribet karena banyak onderdil, peranti utama sepeda listrik hanya berupa dinamo, aki, dan penstabil arus listrik.

"Mayoritas pembeli adalah ibu rumah tangga. Mereka memakainya hanya di lingkungan rumah karena jarak tempuh sepeda yang terbatas," ucap Riska, Bagian Administrasi UD Armada Jaya, Jumat (31/7).

Jarak tempuh Trekko yang dibanderol Rp 5,2-Rp 6,6 juta ini 40-60 km. Dengan kecepatan maksimal 35 km per jam, sepeda listrik dikategorikan sepeda, bukan sepeda motor, sehingga tak memerlukan STNK.

Seperti aturan Departemen Perhubungan, yang dirupakan dalam surat ke PT Trans Ekonomi Kota (Jakarta) perihal permohonan uji tipe sepeda listrik Trekko tipe Flame, 6 Juni 2008 lalu, persyaratan mendapat STNK adalah harus memenuhi prosedur operasi yakni dapat menempuh kecepatan 40 km per jam.

Namun, dalam surat itu diimbau agar pengendara tetap menggunakan helm. Anik (40), pengguna sepeda listrik, merasa wajib mengenakan helm. "Takut kalau ketabrak di jalan. Sepeda listrik, kalau jalan juga enggak bersuara sehingga bisa mengagetkan orang," ujarnya.