Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Seorang Kakek Taklukkan Perampok

Kompas.com - 14/04/2009, 07:53 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com — Ini bukan Bruce Lee atau Jet Li. Tetapi ini adalah Tang Lee, seorang kakek berusia 66 tahun. Dengan sedikit jurus kungfu, Tang Lee berhasil menggagalkan aksi perampokan di dalam tokonya setelah terlibat saling pukul dan tendang dengan Safri, perampok berusia 21 tahun. Kakek bercucu dua ini menang dan menguasai keadaan setelah pergumulan 10 menit.

Tang adalah warga Jl Cendrawasih, Makassar, dan pemilik Toko Sepatu Bata Ristrar di jalan poros itu. Sementara Sapri, warga Jl Baji Pamai, Makassar, yang berasal dari Limbung, Gowa. Saat menceritakan kejadian itu, Tang tampak tenang. Padahal, lima jam sebelumnya Tang Lee membuat istri dan tetangganya tegang. Bahkan sesekali dia tersenyum.

Tak ada tanda-tanda ketegangan seperti korban pencurian dengan kekerasan lainnya. Kakek bermata sipit dan mirip bintang laga asal Jepang era 1990-an, Ohara, tersebut menyebut peristiwa ini adalah pengalaman kekerasan pertama sejak dia berjualan sepatu sepuluh tahun lalu.

Bapak dua anak ini tidak pernah menyangka jika Safri adalah perampok. "Saat itu saya sedang memperbaiki motor di belakang, tiba-tiba ada orang masuk dan langsung menuju ruang etalase," ujarnya.

Di toko yang menjual sepatu itu, Tang tak memiliki pramuniaga atau penjaga. Dia hanya ditemani istri atau sesekali anaknya yang mampir membantu. Safri, si perampok yang coba mengambil uang di kas toko itu, di hadapan penyidik, memang sepertinya sudah memantau sang kakek. Setelah melihat Tang lengah, tiba-tiba dia merangkul tangan kiri Tang.

Sapri sediri adalah pengangguran. Sejak kecil di sudah berpisah dengan kedua orangtuanya di Limbung, Gowa. Saat melakukan aksinya, Sapri membawa badik. Badik itulah yang dia pakai untuk mengancam. "Dia langsung mengarahkannnya ke leher. Saya sangat kaget, tapi tetap coba tenang," katanya.

Dia diminta ke meja kas. Dengan tenang, Tang mengikuti perintah pemuda itu sambil menunggu kesempatan untuk memberikan perlawanan. "Kira-kira ada 10 menit kami duel. Intinya, saya berusaha menghindar dan menjauh dari badik," kata Tang yang dibenarkan Sapri.

"Terus terang saya hanya mengandalkan kekuatan kakek-kakek dan ketenangan saja. Kalau fisik tentu saya bukan apa-apa bagi Safri. Namun, dengan sedikit gerakan reflek sambil memanfaatkan ruangan yang sempit saya berhasil menghindar dari tikaman itu. Badik jatuhnya."

Dikatakan, apa yang memicu keberaniannya melawan pemuda bersenjata tajam tersebut, dengan enteng ia menjawab, jika selama ini ia sering melihat dan mempraktikkan beberapa jurus kungfu. "Saya sering melihat orang latihan bela diri, kemudian mengulanginya di rumah," katanya sambil tersenyum. (cr3)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com